Nama :Mohammad Zaqi Fachrul Rozi
Mata kuliah :Kewirausahaan
NIM :33223010001
Judul :Waroeng Stadd Zeqq (Makanan Kota Harga Desa)
Kode pebisnis :AG01
Abstrak
Bisnis kuliner merupakan bisnis yang memiliki perkembangan yang besar. Ketatnya persaingan dalam bisnis ini menjadi alasan yang kuat untuk melakukan analisis pasar guna menentukan strategi yang tepat. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah menggunakan SWOT dan Matriks GE. Restoran Waroeng Stadd Zeqq adalah objek yang digunakan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan analisis STP dengan menggunakan pendekatan SWOT dan Matriks GE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas konsumen dari Restoran Waroeng Stadd Zeqq adalah pelajar dan masyarakat desa dari kelompok umur 16 hingga paruhbaya serta alasan konsumen memilih Restoran Waroeng Stad Zeqq sebagai tempat menikmati makanan adalah karena lokasinya yang strategis dan harga yang ramah di kantong.
Pendahuluan
Mengenai makanan kota dengan harga desa adalah tentang fenomena menarik di mana masyarakat pedesaan mulai tertarik untuk mengeksplorasi dan menikmati hidangan-hidangan khas kota dengan harga yang terjangkau. Fenomena ini mencerminkan perubahan pola konsumsi dan adaptasi terhadap keanekaragaman kuliner yang ditawarkan oleh lingkungan perkotaan. Melalui pendekatan ini, masyarakat desa dapat memperluas pengalaman kuliner mereka, sambil tetap memperhatikan keterbatasan anggaran mereka. Penelusuran makanan kota dengan harga desa juga bisa menjadi bentuk integrasi budaya antara desa dan kota, menciptakan kesempatan untuk pertukaran pengetahuan kuliner dan pengalaman sosial yang berharga. Dalam konteks ini, penting untuk memahami perubahan pola konsumsi masyarakat dan bagaimana tren ini memengaruhi cara masyarakat desa mengakses, memilih, dan menikmati makanan.
Isi Permasalahan dan Pembahasan
Isu-isu yang mungkin muncul dalam konteks makanan kota dengan harga desa termasuk:
- Kualitas dan kebersihan
Makanan kota sering kali dianggap kurang higienis, dan harga desa bisa menjadi pertanda kualitas dan kebersihan yang rendah. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit terkait makanan bagi konsumen.
- Ketersediaan pilihan makanan yang sehat
Makanan kota cenderung tinggi lemak, garam, dan gula, yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat. Harga desa sering kali mengarah pada pilihan makanan yang lebih murah namun kurang sehat.
- Keamanan pangan
Pengendalian keamanan pangan di tempat-tempat penjualan makanan kota mungkin kurang ketat, meningkatkan risiko kontaminasi dan keracunan makanan.
- Aksesibilitas nutrisi
Meskipun makanan kota dengan harga desa bisa murah, mungkin sulit untuk menemukan pilihan makanan yang seimbang secara nutrisi, yang penting untuk kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
- Peran pemerintah
Regulasi dan pengawasan pemerintah terhadap tempat-tempat penjualan makanan kota perlu diperkuat untuk memastikan kualitas, keamanan, dan ketersediaan makanan yang sehat dengan harga yang terjangkau.
Mengatasi isu-isu ini memerlukan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, pedagang makanan, dan konsumen, untuk memastikan bahwa makanan kota dengan harga desa dapat menjadi pilihan yang aman, sehat, dan terjangkau bagi masyarakat.
Kesimpulan
Perlunya pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek kesehatan, kebersihan, keamanan pangan, aksesibilitas, dan budaya. Meskipun makanan kota dengan harga desa menawarkan kesempatan untuk mengeksplorasi ragam kuliner perkotaan dengan biaya yang terjangkau, penting untuk memperhatikan kesehatan dan keamanan konsumen. Regulasi yang ketat, pendidikan masyarakat tentang pola makan sehat, serta kemitraan antara pemerintah, pedagang makanan, dan komunitas dapat membantu meningkatkan standar makanan kota dengan harga desa. Dengan pendekatan yang tepat, makanan kota dengan harga desa dapat menjadi sumber kegembiraan dan keselamatan bagi masyarakat desa yang ingin menikmati pengalaman kuliner perkotaan tanpa mengorbankan kesehatan dan keamanan mereka.
Daftar Pustaka
https://dspace.uii.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar