nama: adhiya faiz aqmal
nim: 46122010171
Pengelolaan
Konflik dalam Kewirausahaan
Dunia usaha yang
diciptakan oleh wirausahawan secara terus-menerus dapat menjadi peluang dalam
meningkatkan pertumbuhan yang lebih menguntungkan. Dalam berwirausaha terdapat
banyak resiko yang akan di hadapi, begitu juga dengan konflik yang akan muncul.
Seorang wirausaha pendatang dengan beda budaya dan agama mengalami banyak
konflik dari masyarakat setempat. Manajemen konflik yang baik memberi dampak
positif untuk usaha yang di jalankan. Setiap wirausaha harus bisa memanajemen
konflik yang terjadi agara usaha yang dijalankan bisa maju dan bertahan.
Konflik dalam
berwirausaha
Bagi seorang
wirausahawan, konflik Yang sering dijumpai dan dipecahkan yaitu
konflikorganisasi, konflik itu ialah Sikap saling mempertahankan diri
sekurang-kurangnya diantara duakelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan
berbeda. ada beberapa konflik dalam kehidupan organisasi didalam kewirausahaan
Berikut
merupakan beberapa konflik dalam wirausaha
·
Konflik dalam diri individu,
yang terjadi bila seorang individu menghadapi ketidakpastiantentang pekerjaan
yang dia harapkan untuk melaksaanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan
saling bertentangan, atau bila individu diharapkan untuk melakukan lebih
darikemampuannya
·
Konflik antarindividu, dalam
organisi yang sama, dimana hal ini seing diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan
kepribadian. Konflik ini juga bberasal dari adanya konflik antarperanan
(seperti antara manajer dan bawahan)
·
Konflik antar individu dan
kelompok, yang berhubungan dengan cara individu menanggapitekanan untuk
keseragaman yang dipaksakan oleh kelompok kerja mereka
·
Konflik antarkelompok dalam
organisasi yang sama, karena terjadi ppertentangan kepentinganantarkelompok
·
Konflik antarorganisasi, yaitu
timbul sebagai akibat bentuk persaingan ekonomi dalam system perekonomian suatu
Negara. Konflik ini telah mengarahkan timbulnya pengembangan produk baru,
teknologi, dan jasa, harga-harga lebih rendah, dan penggunaan sumber daya lebih
efisien
penanggulangan
konflik atau solusi untuk mengatasi konflik-konflik tersebut:
·
tanggung jawab lini dan staf
harus ditegaskan. Secara umum, para anggota lini beranggung jawab atas
keputusan -keputusan organisasi, atau dengan kata lain, mereka harus bebas
menerima, mengubah, atu menolak saran-saran staf. Di lain pihak, para anggota
staf harus bebas untuk memberikan saran bila mereka merasa hal itu diperlukan
tidak hanya bila anggota lini memintanya
·
Mengintegrasikan
kegiatan-kegiatan lini dan staf. Saran-saran staf akan lebih realistis bila
berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota lini dalam proses penyusunan
saran-saran mereka. Konsultasi staf lini ini juga akan membuat para anggota
lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staf
·
Mengajarkan lini untuk
menggunakan staf. Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan keahlian staf
bila mereka mengetahui kegunaan staf spesialis bagi mereka.
·
Mendapatkan pertanggung jawaban
staf atas hasil-hasil. Para anggota staf lebih bersedia melaksanakan saran
-saran staf bila para anggota staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang
terjadi. Pertangungjawaban ini juga akan membuat para anggota staf lebih
berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka
Contoh kasus:
Manajemen
Konflik Pada Pedagang Babi Pangggang di Bukittinggi
Dunia usaha yang
diciptakan oleh wirausahawan secara terus-menerus dapat menjadi peluang dalam
meningkatkan pertumbuhan yang lebih menguntungkan. Wirausahawan sebagai agen
yang mampu menciptakan strategi baru di bidang ekonomi dengan kreativitas dan
inovasi terhadap barang dan jasa perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Dalam pandangan
psikologis kewirausahaan diartikan sebagai jiwa yang mengandung semangat,
mimpi, berani berupaya, berjiwa kreatif, mempunyai need forachievement, serta
independen. Sedangkan pelaku kewirausahaan disebut entrepreneur yaitu seseorang
yang menggerakkankemampuannya untuk membuka suatu usaha dengan berusaha
menciptakan inovasi baru ataupun membuat suatu kreativitas untuk menciptakan
hasil yang bagus.
UKM kuliner
adalah salah satu bagain subsektor industri kreatif di Bukit tinggi yang memuat
suatu daerah melalui hasil masakan produk lokal masyarakatnya. Sumatera Barat
memiliki potensi dan kekayaan akan semua jenis kuliner, baik makanan lokal
maupun yang berasal dari luar seperti usaha babi panggang. Membangun usaha
makanan babi panggang di Bukit tinggi yang mayoritasnya muslim tentunya
tidaklah mudah dan membutuhkan suatu upaya agar usaha tersebut dapat berkembang
dengan baik. Lingkungan yang baru pasti memiliki budaya dan peraturan yang baru
juga. Sehingga, bisa memicu terjadi konflik. Babi panggang adalah makanan yang
di olah dari bahan dasar babi, yang biasa dimakan saat adanya pesta besar oleh
masyarakat yang beragama Kristen.
Tantangan dan
rintangan adalah hal yang selalu ada dalam dunia usaha. Bagaimana individu
berhadapan dengan segala resiko dan rintangan dalam menjalankan usaha dapat
menunjukkan sikap seseorang dalam berwirausaha. Sikap ini sangat diperlukan
dalam menjalankan suatu usaha. Agarentrepreur memiliki kesiapan apabila
dihadapkan pada kondisi yang tidak pasti. Perbedaan agama sering menjadi
konflik utama dalam masyarakat sosial. Konflik agama biasanya terjadi karena
adanya perbedaan konsep ataupun praktek yang dijalankan dengan
ketentuan-ketentuan yang sudah di tetapkan oleh agama itu sendiri, dan dari
sanalah biasanya menjadi awal sebuah konflik tercipta
Gedik, Miman,
& Kesici (2015) mengatakan bahwa untuk menjadi seorang entrepreneur
diperlukan keberanian memulai bisnis dengan mengambil semua resiko yang ada.
Seperti halnya subjek mengalami resiko berupa konfik antar subjek dengan
masyarakat mayoritas yang berupa penolakan sehingga sulitnya mendapatkan
pelanggan. Banyaknya perbedaan mulai dari budaya hingga agama khususnya menjadi
kendala di awal dalam membuka usahanya. Idealnya perbedaan agama tidaklah
menjadi suatu ketegangan hingga menimbulkan konflik-konflik yang
dilatarbelakangi oleh perbedaan agama. Namun, nyatanya ada beberapa masyarakat
yang menjadikan itu suatu masalah dan ada juga yang memahami suatu perbedaan
yang dimiliki masing-masing agama
Kesimpulan
didapatkan lima
konsep yang menggambarkan manajemen konflik pedagang babi panggang di Bukit tinggi.
Lima konsep yang didapat adalah pengalaman kerja, memulai usaha, mengembangkan
dan mempertahankan usaha, konflik usaha dan perbedaan budaya dan bahasa.
Berdasarkan penjabaran diatas maka dapat disimpulkan, manajemen konflik subjek
di pengaruhi oleh pengalaman kerja subjek, bagaimana subjek memulai usaha,
bagaimana mengembangkan dan mempertahankan usaha, konflik usaha yang di alami
subjek serta bagaimana dengan perbedaan budaya dan bahasa yang di alami subjek.
Daftar Pustaka
Creswell, J. W. (2007). Qualitative inquiry
& research design choosing among five approaches, 2 Ed. California: Sage Publication, Inc.
Dewantara, R. M., & Masykur, A. M.
(2018). Jiwa muda yang pantang
menyerah(studikualitatifperjalananentrepreneurshippraktisiinternetmarketingalumnipsikologiundip).JurnalEmpati.7(1),16–33.Retrieved
from https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/empati/article/view/20143
Evitasari, R. Y., & Kisworo, B. (2020).
Wirausaha home industri mebel dalammeningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
Jurnal Eksistensi PendidikanLuarSekolah(E-Plus),5(1),62–74.Doi:
Djuniasih, E., & Kosasih, A. (2019).
Penerapan karakter toleransi beragama pada masyarakat Cigugur Kuningan yang
pluralis. Jurnal Pendidikan Karakter. 10 (1): 1-11. Retrieved from https://journal.uny.ac.id
Gedik,Ş.,Miman,M.,& Kesici,M.S.(2015).
Characteristics and attitudes of entrepreneur stoward sentre preneurship.
Procedia-Socialand Behavioral Sciences, 1(5), 1087–1096. Doi: https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.153
Tidak ada komentar:
Posting Komentar