Kisah Inspiratif Kuliah Sambil Berbisnis
Oleh: Winda Anggelina @AB46-Winda
1. Bisnis CUEVA/Speaker Kayu Portable
Abdul seorang mahasiswa di ITB berusia 19 thn yang sekarang sedang menempuh pendidikan di sebuah Sekolah Bisnis Manajemen. Abdul membangun usahanya bernama CUEVA bersama dengan 8 temannya di kuliah. Awalnya membuat suatu produk yang dapat digantikan dengan cara mendengarkan musik. Mereka mencari cara yang inovatif dengan seiringnya teknologi. Hingga akhirnya menemukan sebuah ide yang bisa membuat passive speaker dari salah satu rekannya bernama mas Eki, akhirnya mereka developer sekitar 5 bulan dari awal hingga desain awal ke final. Cara memasarkan produk pertama itu menggunakan website lalu melihat respon dari masyarakat yang sangat bagus dan akhirnya Abdul bersama temannya membuat Grand Launching pertamanya. Sekarang merrka mempunyai official website bernama www.bisniscueva.com dan ada memiliki cabang offline store di Bandung dan Jakarta.
2. Bisnis GROWBOX
Anissa seorang salah satu lulusan dari Universitas Padjajaran di bidang Ekonomi dan Studi Pembangunan yang berusia 25 thn. Bisnis ini merupakan sebuah usaha membuat box untuk menanam jamur tiram. Anissa mendirikan usahanya bersama 3 rekannya bernama Hadi, Hadi dan Roby dengan modal awal masing-masing Rp.500.000. Bisnis Growing box ini bekerja sama dengan perusahaan AIDS Indonesia Idol Indonesia untuk menciptakan jamur yang dapat dimakan yang dapat tumbuh kapan saja dan dimana saja.
3. Tonik Lia/Bisnis Aksesoris
Lia yang merupakan jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) Trisakti. Lia sudah berbisnis sejak usia 21 tahun, semester 6 kuliahnya. Usaha yang ia rintis adalah toko yang menjual aksesoris seperti gelang, sepatu lukis, dan baju rajutan tangan. Awalnya membentuk tim dan diajak melakukan pemotretan, Lia tumbuh besar, memiliki minat, dan besar di lingkungan kampusnya. Modal awal usahanya berasal dari tabungannya, dan produk pertama yang dikembangkan adalah gelang dan kalung, terjual antara 3.000 sampai 35.000.
4. Bisnis Baju Batik
Dea merupakan salah satu mahasiswi Sistem Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, ia memulai bisnis dari semester 3, berawal dari bisnis menjual kain koleksi ibunya ia kemudian muncul ketertarikan dengan kain batik, lalu mempelajari lebih dalam tentang batik, mulai dari jenis-jenis batik, dan menguasainya. Sehingga akhirnya tertarik untuk membuat kain batik sendiri dan mengolahnya menjadi baju batik. Dea menggabungkan pengetahuan saya mengenai batik dengan model-model yang lebih modern bisnis yang ia miliki sekarang setiap bulan nya hampir mendapatkan pesanan hampir 1000 pcs baju batik. Bisnisnya kebanyakan dikagumi oleh wanita-wanita karir ataupun ibu rumah tangga yang domisilinya hampir 60% di Jakarta 25% di bagian lain di Indonesia dan 10% yang lainnya di luar negeri.
Kesimpulan: untuk memulai suatu bisnis tidak perlu menunggu besar, di mulai dari hal-hal kecil atau sepele pun bisa. Apalagi jika memiliki bakat yang inovatif dan kreatif, jika ditekuni dan dikembangkan bisa menjadi suatu bisnis yang sangat menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar