Korelasi Berwirausaha dengan Tes IQ dan Usaha Bisnis

 Putri Andini

@AB24-Putri

Korelasi Berwirausaha dengan Tes IQ dan Usaha Bisnis

Di artikel pertama yaitu Berwirausaha di Usia Muda, menjelaskan mengenai populasi pengusaha Indonesia yang masih terbilang kurang yaitu hanya 9 juta dari total populasi penduduk. Oleh karena itu, penting untuk menarik minat pemuda/i untuk berwirausaha dengan meningkatkan kualitas talenta atau SDM agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Artikel tersebut juga menyampaikan beberapa tips-tips berwirausaha bagi calon pengusaha muda yang disampaikan oleh para pengusaha-pengusaha yang ahli di bidangnya, agar dapat mempermudah calon pengusaha yang baru ingin memulai berbisnis.

Kemudian, di artikel kedua yaitu Seberapa Akurat Tes IQ dalam Mengukur Kecerdasan?, Jika para calon pengusaha memiliki IQ rendah, itu bukan berarti bodoh atau tidak berpotensi menjadi pengusaha yang memang diharuskan cerdas, kritis, dan sebagainya. Namun, kecerdasan tiap orang berbeda dan terdapat 9 jenis kecerdasan. Tes IQ menggunakan kecerdasan logika, yang artinya jika tidak memenuhi standar hasil tes tersebut, maka memang cara berpikirnya tidak dominan menggunakan logika, namun bisa saja memiliki kecerdasan bersosialisasi, maka memiliki potensi untuk menjalin relasi yang kuat dengan perusahaan lain. Manusia dilahirkan memiliki sifat serta karakteristik berbeda-beda, dengan demikian setiap orang pasti memiliki kelebihan serta kekurangan masing-masing. Dengan begitu, kita hanya perlu memahami termasuk yang mana kategori kecerdasan yang kita miliki.

Terakhir, di artikel ketiga yaitu Video Usaha Bisnis. Usaha bisnis yang ditampilkan adalah Liang Teh Poci. Jika kita ingin memulai sebuah bisnis, maka dapat dipastikan kita merintis bisnis tersebut dari nol, lalu kesuksesan datang secara bertahap. Maka dari itu, kita dapat memulai bisnis kecil-kecil an, tak lupa melihat lokasi yang berpeluang didatangi banyak konsumen, contohnya Food Court, Bukit Duri, Jakarta Selatan yang tiap malamnya selalu ramai dipenuhi oleh para pedagang dan pembeli. Oleh karena itu, pengusaha tidak mencari resiko, mereka mencari peluang. Selain menjadi pengusaha, kita juga dapat menjadi pembeli yang bisa mendukung usaha UMKM Indonesia, agar perekonomian negara terus bertumbuh.