FERRY UNARDI SANG
FOUNDER TRAVELOKA
AB18-Dalilah
ABSTRAK
Traveloka adalah
salah satu perusahaan tekonologi terbesar di Indonesia yang menyediakan layanan
pemesanan tiket pesawat, hotel tiket atraksi, dan asuransi perjalanan.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma,
Albert Zhang, dan David Brain dengan tujuan memberikan kemudahan dan kenyamanan
dalam memesan tiket pesawat dan hotel bagi masyarakat Indonesia. Berawal dari
pengalaman Ferry Unardi saat mengalami kesulitan dalam memesan tiket pesawat
saat merantau di Amerika untuk pulang ke tanah kelahirannya di Padang, Sumatera
Barat.
Bermula dari
hanya delapan orang karyawan yang terbagi ke dalam beberapa divisi, seperti
keuangan, operasional, pemasaran, dan lain-lain, kini Traveloka memiliki lebih
dari 2.000 karyawan dari Asia Tenggara dan Kawasan lainnya seperti Eropa dan
Amerika dengan rasio karyawan pria dan Wanita sebesar 60:40, di mana karyawan
pria dan Wanita memiliki kesempatan karir yang sama.
Sejak didirikan,
Traveloka berhasil memperoleh pendanaan dari berbagai investor terkemuka
seperti Sequoia Capital, East Ventutes, dan JD.com. Perusahaan ini berhasil
mencapai status unicorn pada tahun 2017 setelah memperoleh pendaan sebesar $500
juta dari investor.
Keberhasilan ini
tentunya tidak terlepas dari peran sang penggagas yakni, Ferry Unardi. Untuk
mengenal lebih jauh sang CEO dari Traveloka, berikut penjelasannya.
PEMBAHASAN
Ferry Unardi
lahir pada 16 Januari 1988 di Padang, Sumatera Barat. Ia adalah salah satu
pengusaha muda Indonesia yang mendirikan perusahaan bernama Traveloka. Debut utamanya dalam membangun
bisnis dimulai pada usia 23 tahun yaitu pada tahun 2012. Setelah menyelesaikan
pendidikan di Sekolah Menengah, Ferry memutuskan untuk melanjutkan pendidikan
Universitas. Tak tanggung-tanggung, beliau memilih
kuliah di Purdue University jurusan Computer Science dan Engineering.
Setelah
menyelesaikan Pendidikan S1, Beliau memutuskan untuk bekerja di Microsoft,
Seattle. Beliau bekerja sebagai seorang software engineer. Sebagai
seorang insinyur (software engineer), Ferry Unardi merasa tidak terlalu
percaya diri memulai bisnis startup. Beliau berpikir logis dan
memutuskan untuk melanjutkan Pendidikan S2 Bisnis di Harvard University.
Selama semester pertamanya di Harvard University, Ferry Unardi tertarik untuk membangun perusahaan startup. Dia memutuskan untuk memulai di bidang mesin pencari tiket pesawat. Berawal dari
permasalahannya sendiri, yaitu Ferry yang kesulitan memesan tiket dari Amerika ke Indonesia. Ferry mengembangkan mesin pencari tiket pesawat dengan teknologi yang lebih modern, fleksibel dan praktis.
Sebelum
mendirikan Traveloka pada tahun 2012, Ferry Unardi pernah bekerja sebagai
konsultan di McKinsey & Cimpany dan juga sempat bekerja di perushaan
tekonologi terkemuka seperti Microsft dan Nokia. Pada tahun 2012, Ia bersama
tiga rekannya, yaitu Derianto Kusuma, Albert Zhang, dan David Brain, memulai
perjalanan bisnis Traveloka dengan tujuan memberikan kemudahan dan kenyamanan
dalam memesan tiket pesawat dan hotel bagi masyarakat Indonesia.
Pada awal launching, Ferry mengaku sama sekali tidak ada
maskapai yang bekerja sama dengannya. Namun, seiring dengan kemajuan traffic
website-nya, maskapai-maskapai tersebut mulai melirik, dan bekerja sama di mana
setiap transaksi kita diberikan share profit sebesar 5 persen. Selain banyak maskapai
penerbangan yang bergabung, Traveloka juga mendapat pendanaan dari perusahaan
venture capital, East Ventures pada tahun 2012 dan Global Founders Capital pada
tahun 2013.
Proses pengembangan perusahaan Traveloka harus
dilalui dengan jatuh bangun oleh Ferry beserta timnya. Jika gagal, maka mereka
tidak akan pernah berputus asa. Malahan, hal tersebut dijadikan sebagai
suntikan semangat agar lebih solid dan baik dalam mengembangkan strategi. Dari
kegigihannya tersebutlah, Ferry dapat dipercaya banyak orang dan mulai ada
investor yang tertarik untuk berinvestasi di bawah naungan perusahaannya.
Perlahan-lahan, karyawannya bertambah dan kantor operasionalnya pun semakin
besar.
Traveloka
sendiri saat ini berkembang sebagai salah satu startup travel tersukses
di Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 2012, Traveloka rintisan Ferry Unardi
terus mendapatkan suntikan dana dari berbagai investor untuk mengembangkan
bisnisnya. Bisnisnya tidak hanya melayani penjualan tiket pesawat saja namun
sudah merambah jasa reservasi hotel dan juga tiket kereta api. Hingga saat ini
Traveloka memiliki nilai valuasi mencapai sekitar 26,2 triliun rupiah. Total
kunjungan ke website traveloka mencapai 16.5 juta orang tiap bulannya. Hal ini
membuat Traveloka dijuluki sebagai perusahaan startup Unicorn bersama
dengan Gojek dan Tokopedia yaitu perusahaan startup dengan valuasi
diatas 1 milyar dollar.
Dibawah
kepemimpinan Ferry Unardi, Traveloka terus mengembangkan layanan dan tekonologi
yang inovatif. Beberapa produk baru yang diluncurkan oleh perusahaan ini adalah
Traveloka Xperience, sebuah layanan pemesanan tiket atraksi dan wisata, serta
layanan asuransi perjalanan Traveloka Project.
Selain itu,
Ferry Unardi juga fakus pada pengembangan tim Traveloka dan memastikan karyawan
memiliki lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ia percaya bahwa karyawan
yang bahagia dan produktif akan membawa dampak positif bagi perkembbangaan
bisnis perushaan.
Di luar
Traveloka, Ferry Unardi juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan
kemanusiaan. Ia menjadi salah satu pendiri dari kitabisa.com, sebuah platform
penggalangan dana daring untuk kegiatan sosial.
Kesuksesan
Traveloka sebagai agen tiket online nomor satu di Indonesia membuat nama Ferry
Unardi yang kini menjabat sebagai CEO Traveloka melejit namanya. Dalam biografi
Ferry Unardi diketahui bahwa, pada tahun 2018 majalah Globe Asia mengeluarkan
daftar orang terkaya di Indonesia. Menurut majalah tersebut, Ferry Unardi
ditaksir memiliki kekayaan sekitar 145 juta Dollar atau setara dengan Rp 2,09
triliun.
Karena keberhasilannya di usia muda
sebagai pendiri Traveloka, maka Ferry dinobatkan oleh majalah Asia Forbes
sebagai entrepreneur sukses di bawah usia 30 tahun. Ini
menjadi kebanggan tersendiri bagi dirinya dan juga bangsa Indonesia. Selain itu, pada tahun
2015 Ferry juga mendapatkan prestasi baru. Ia memenangkan Indonesia Marketing
Champion pada bidang e-commerce yang mana eventnya dihelat oleh
Markplus.
Dalam waktu yang relatif singkat,
Ferry Unardi berhasil membawa Traveloka menjadi salah satu perushaan teknologi
terbesar dan paling sukses di Indonesia. Dengan visi dan kepemimpinan yang
kuat, Ferry Unardi dan tim Traveloka diprediksi akan terus berkembang dan
memberikan kontribusi besar bagi perkembangan ekonomi dan industry tekonologi
di Asia Tenggara.
DAFTAR PUSTAKA
Admin. 2016. “Simak Kisah Sukses
Ferry Unardi, Pendiri Traveloka”, https://www.finansialku.com/kisah-sukses-ferry-unardi-pendiri-traveloka/, diakses pada tanggal
10 April 2023 pukul 15.49.
Admin. “Mengenal Biografi Ferry
Unardi Sang Founder Traveloka”, https://www.akudigital.com/bisnis-tips/biografi-ferry-unardi/, diakses pada tanggal
10 April 2023 pukul 16.24.
Admin. 2020. “Mengenal Ferry Unardi,
Pendiri Traveloka yang Putus Sekolah dari Harvard”, https://kumparan.com/profil-orang-sukses/mengenal-ferry-unardi-pendiri-traveloka-yang-putus-sekolah-dari-harvard-1uQ8NoY6iyH, diakses pada tanggal
10 April 2023 pukul 17.05.
Nurcahyani,
Ida. 2022. “Transformasi Traveloka dalam Satu dekade”, https://www.antaranews.com/berita/2756569/transformasi-traveloka-dalam-satu-dekade?page=all,
diakses pada tanggal 10 April 2023 pukul 16.10.
Nurdyansa.
2022. “Biografi Ferry Unardi, Berhenti Kuliah di Harvard Demi Menjadi Pendiri
Traveloka”, https://www.biografiku.com/biografi-ferry-unardi,
diakses pada tanggal 10 April 2023 pukul 16.43.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar