Oleh: Yulfara Kartini (@V05-Yulfara)
Abstrak
Artikel
ini membahas tentang dampak positif budaya kerja terhadap bisnis. Latar
belakang dari artikel ini adalah masih adanya beberapa perusahaan yang memiliki
budaya kerja yang negatif atau dapat dikatakan buruk. Hal inilah yang
menyebabkan sebagian karyawan memutuskan resain dari perusahaan tanpa adanya
alasan yang jelas serta banyaknya jam lembur yang diberlakukan pada karyawan.
Artikel ini disusun bertujuan agar perusahaan dapat menumbuhkan budaya kerja
yang positif untuk mencapai kesehatan mental dan produktifitas karyawan. Karena
budaya kerja juga menjadi sifat dasar perusahaan. Hal ini berarti, seluruh
aktivitas dalam perusahaan mulai dari membuat keputusan hingga bertingkah laku harus
memegang budaya kerja atau company value-nya.
Keyword:
Budaya Kerja, Positif, Karyawan, Perusahaan.
Pendahuluan
Bekerja
menjadi salah satu aktivitas manusia untuk bertahan hidup. Setiap orang yang
bekerja pasti menginginkan lingkungan kerja yang nyaman. Semua perusahaan pasti
memiliki budaya kerja yang terbentuk dari waktu ke waktu melalui interaksi
orang-orang di dalamnya. Budaya kerja di perusahaan dapat memberikan pengaruh
pada individu dan sebaliknya. Budaya kerja tidak muncul dengan sendirinya,
melainkan muncul dari peraturan-peraturan perusahaan dalam menjalankan
manajemen dan operasionalnya. Peraturan ini nantinya akan menciptakan konsep
kerja unik dan beragam.
Budaya kerja suatu perusahaan tentu akan mempengaruhi terhadap kinerja karyawan. Tujuan adanya budaya kerja adalah untuk mencapai hasil, visi, dan misi yang sesuai dengan keinginan perusahaan. Budaya kerja tak hanya mencakup cara berpakaian dan bekerja, tetapi juga mencakup hubungan antar karyawan dan juga gaya kepemimpinan. Dalam industri startup, salah satu hal yang paling sering dibahas ketika membangun sebuah bisnis adalah kultur atau budaya. Banyak yang meyakini bahwa budaya yang ditumbuhkan di dalam tubuh startup dapat membawa dampak yang positif, baik bagi tim maupun bagi bisnis secara keseluruhan.
Permasalahan
Setiap
orang yang bekerja pasti menginginkan lingkungan kerja yang nyaman. Sementara
untuk mengetahui ciri-ciri budaya kerja yang buruk, hanya akan diketahui jika
sudah mulai merasakan hal-hal yang seharusnya tidak ada atau tidak layak di
lakukan didalam suatu perusahaan. Saat ini, masih ditemukan di beberapa
perusahaan terkait dengan budaya kerja yang tidak sehat. Seringkali karyawan
menggosip satu sama lain dan saling menjelekkan. Tidak adanya karyawan yang
bekerja lebih dari satu tahun, hal ini juga masih ditemukan karena begitu
banyak karyawan yang resign atau keluar dari perusahaan tanpa sebab yang jelas.
Sering lembur, perusahaan yang sering memberikan jam lembur ini di indikasikan
bahwa karyawan tidak dapat bekerja secara efektif atau memang perusahaan yang
tidak dapat mengatur jumlah pekerja dan jumlah pekerjaan secara profesional. Karena
budaya kerja yang buruk ada di lingkungan perusahaan, maka akan timbul dampak
negatif budaya kerja yaitu merosotnya laba perusahaan. Sehingga perusahaan
bahkan dapat gulung tikar. Selain itu dampak negatif lainnya adalah perusahaan
akan dicap sebagai perusahaan yang tidak memperdulikan karyawannya. Karena
sejatinya harus ada batasan antara kepentingan pribadi dan kepentingan kantor.
Karena hal ini dinilai cukup penting, untuk kesehatan mental para karyawan.
Pembahasan
Menurut
Mangkunegara (2005) mengemukakan, bahwa budaya kerja merupakan perangkat asumsi
atau sistem keyakinan, nilai, dan norma yang dikembangkan dalam suatu
organisasi yang dapat dijadikan sebagai landasan tingkah laku anggota, untuk
mengatasi masalah adaptasi eksternal maupun integrasi internal. Budaya kerja
adalah prinsip yang mengatur perilaku tiap individu dalam perusahaan. Dapat
dikatakan, budaya kerja juga menjadi sifat dasar perusahaan. Hal ini berarti,
seluruh aktivitas dalam perusahaan mulai dari membuat keputusan hingga
bertingkah laku harus memegang budaya kerja atau company value-nya.
Karena
dianggap penting, budaya kerja biasanya menjadi prioritas perusahaan dalam
menerima kandidat. Budaya kerja adalah konsep yang berdasarkan kebiasaan atau
pola perilaku setiap individu atau kelompok dalam suatu perusahaan untuk
mencapai efisiensi dalam bekerja. Hal tersebut memiliki tujuan untuk
meningkatkan kinerja karyawan lebih produktif sehingga tujuan, visi, dan misi
perusahaan dapat terwujud dan mampu melewati masalah.
Budaya
kerja muncul dari peraturan-peraturan perusahaan ketika menjalankan manajemen
dan operasionalnya. Ini juga dapat diartikan sebagai asumsi hasil dari
pemecahan masalah pada perusahaan dalam proses penyesuaian. Budaya kerja juga
berhubungan dengan mentalitas karyawan yang nantinya juga akan mempengaruhi
suasana kerja. Berikut adalah ciri-ciri budaya kerja yang positif:
1. Lingkungan
Kerja Produktif
Ketika karyawan merasa
senang dan nyaman dalam bekerja, itu menandakan bahwa mereka nyaman dengan
suasana kerja atau suasana perusahaan yang kondusif dan nyaman. Inilah yang
membuat karyawan menjadi lebih produktif dalam bekerja.
2. Suasana
Kerja yang Menyenangkan
Suasana yang menyenangkan
dan ceria akan meningkatkan kreativitas dan semangat seseorang dalam bekerja.
Tersedianya fasilitas seperti camilan, ruang bersantai juga dapat memberikan
energi positif dan suasana yang menyenangkan bagi karyawan.
3. Komunikasi
yang Terbuka dan Jujur
Jika seluruh anggota
dapat membuat komunikasi yang jujur dan terbuka, itu akan membuat kondisi kerja
yang nyaman dan juga budaya kerja yang positif didalam perusahaan.
4. Adanya
Penghargaan dan Motivasi
Ketika karyawan sudah
mencapai target yang diinginkan perusahaan, seharusnya perusahaan memberikan
penghargaan agar karyawan merasa senang dan dihargai. Penghargaan itu dapat
berupa bonus, sertifikat, promosi, atau hadiah kecil kepada karyawan yang sudah
memberikan effort pada perusahaan.
5. Budaya
Kerja yang Sama Baik
Persaingan secara sehat dan adil
sesama karyawan merupakan hal yang positif. Budaya kerja yang positif dapat
mengurangi karyawan yang bersikap negatif karena akan merugikan perusahaan
serta rekan kerjanya dan dapat membangun kerja sama yang baik.
Selain
itu terdapat juga jenis-jenis budaya kerja yaitu clan culture yang dimana
budaya ini memiliki sifat ramah, kolaborasi, sama seperti keluarga besar.
Ikatan yang kuat, loyal, berpegang teguh pada tradisi. Perusahaan yang
menggunakan budaya ini terikat dengan komitmen atau tradisi. Adhocracy culture,
budaya ini mengutamakan perubahan dari eksperimen dan juga kebebasan individu.
Market culture, budaya ini biasanya sangat kompetitif termasuk antar rekan
kerja untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Hierarchy culture,
budaya ini dikendalikann oleh pemimpin yang bertugas untuk memantau dan
memfasititasi agar karyawan patuh dengan cara-cara yang benar dalam menjalankan
bisnis menurut perusahaan.
Kesimpulan
Budaya
kerja yang tidak sehat dalam perusahaan akan berpengaruh besar terhadap
kesehatan mental dan juga produktifitas karyawan. Terlebih jika karyawan
dianggap sebagai mesin untuk menghasilkan laba bagi perusahaan. Sebenarnya
tidak ada budaya kerja yang benar atau salah, yang ada hanya budaya kerja yang
sehat atau tidak sehat. Semua tergantung pada tujuan dan nilai-nilai
perusahaan. Hal yang perlu diperhatikan adalah memilih perusahaan dengan budaya
kerja yang sesuai. Sehingga, akan merasa nyaman dan bekerja dengan maksimal.
Maka dari itu, perlu mencari tau terlebih dahulu sebelum melamar pekerjaan ke
suatu perusahaan.
Daftar Pustaka
Radikha, KC. (2021). 5 Jenis Budaya Kerja di
Perusahaan. Hadirr. Online.
Benefita. (2021). Budaya Kerja Kunci Sukses Perusahaan
dan Performa Karyawan. Niagahoster. Online.
Prayogo, Ryza. (2017). Pengaruh Budaya Kerja dalam
Bisnis. Daily Sosial. Online.
Muhammad, Syahrian. (2022). Kenali Budaha Kerja yang
Berdampak Positif bagi Bisnis. Businesstech. Online.
Lahiwu, J.C Renaldy. (2018). Budaya Kerja. Universitas
Sam Ratulangi. Manado.
Wibowo, Bagas N. (2020). Budaya Kerja Sebagai Pondasi
Bekerja di Perusahaan. Kementrian Perindustrian Indonesia. Online.
Nandy. (2021). Budaya Kerja Menurut Para Ahli.
Gramedia Blog. Online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar