PERENCANAAN STRATEGI YANG EFEKTIF.
Oleh : Ryan Setya Rama@V17-RYAN
ABSTRAK
Wirausaha
merupakan sarana untuk mengatasi meningkatnya jumlah pengangguran.Sebagian
besar kegiatan wirausaha juga sangat membantu usaha-usaha dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat banyak. Dengan menumbuhkan wirausaha muda dapat menjadi
salah satu cara untuk membantu ekonomi keluarga dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan sebagai jalan keluar untuk mengurangi tngkat pengangguran karena
para pemuda di harapkan dapat menjadi wirausaha pemuda terdidik yang mampu
merintis usahanya sendiri. Untuk mengembangkan suatu usaha, para wirausaha
harus menjalankan strategi secara penuh seperti menjalankan strategi pemasaran
dan manajemen yang tepat sasaran
Kata Kunci : Wirausaha, pemimpin, Strategi.
PENDAHULUAN
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia
unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha adalah
perbuatan amal, bekerja, dan berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang
atau pahlawan ang berbuat sesuatu. Wirausahawan didefenisikan sebagai seseorang
yang dengan gigih berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan
tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan.7 Mandiri adalah sikap untuk
tidak menggantungkan keputusan kepada orang lain. Jadi wirausahawan mandiri
adalah seorang yang menjalankan wirausaha harus mampu hidup mandiri tidak
bergantung dengan orang lain, mampu memberikan keputusan terhadap suatu masalah
dalam usahanya.
Strategi
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan perusahaan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan. Dengan demikian
strategi merupakan proses penyusunan rencana kerja, belum sampai pada tindakan.
Strategi dicapai untuk mencapai tujuan tertrntu, artinya arah dari semua
keputusan strategi adalah pencapaian tujuan. Oleh sebab itu sebelum menentukan
strategi,perlu dirumuskan tujuan yang jelas serta dapat diukur keberhasilanya.
PEMBAHASAN
Dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, sebuah
usaha harus memiliki keunggulan kompetittf agar dapat mempertahankan
keberlanjutan usaha dan memenangkan persaingan. Fungsi paling kritis yang
dilakukan oleh para pemimpin perusahaan untuk bisnisnya adalah menentukan dan
mengelola perencanaan strategis. Pemimpin perusahaan harus dapat menciptakan
strategi yang efektif, dalam arti bahwa strategi tersebut dapat mendorong
terjadinya keselarasan antara perusahaan dengan lingkungannya dan juga dengan
pencapaian tujuan strategisnya.
Keunggulan kompetitif adalah
sekumpulan faktor yang membedakan perusahaan kecil dari para pesaingnya dan
memberikan posisi yang unik di pasar sehingga lebih unggul dari para
pesaingnya. Dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan diperlukan
strategi yang matang, memetakan berbagai kompetensi dari perusahaan tersebut
sehingga mampu mengembangkan kompetensi inti yang unggul. Kompetensi inti ini
adalah serangkaian kemampuan yang unik yang dikembangkan oleh perusahaan dalam
bidang-bidang utama seperti: kualitas, layanary inovasi, fleksibilitas,
kecepatan dan lain sebagainya yang lebih dari pada para pesaingnya.
Pengembangan
Strategi Entrepreneurship
1. Orientasi Strategis
Dalam membentuk
strategi suatu perusahaan, orientasi kewirausahaan lebih menekankan pada
penggunaan peluang terhadap sumber daya yang tersedia. Perubahan teknologi,
perubahan kemampuan serta kemauan konsumen untuk membayar lebih tinggi harga
barang atau jasa yang diinginkan, dan perubahan gaya hidup serta perubahan
politik seperti adanya peraturan-peraturan baru akan menarik perusahaan ke
dalam pola tingkah laku kewirausahaan. Sedangkan faktor-faktor yang akan
menarik perusahaan ke dalam pola tingkah laku administratif adalah faktor
kontrak social, artinya perusahaan bertanggung jawab untuk menggunakan sumber
daya yang telah tersedia, dan faktor kriteria pengukuran prestasi perusahaan
yang masih dilihat dari volume penjualanya dan bukan dari kemampuannya
memanfaatkan peluang.
2. Komitmen terhadap Peluang
Perbedaan seorang
yang berjiwa wirausaha dengan yang tidak berjiwa wirausaha adalah dalam
kemampuannya memahami bisnis dengan sangat baik sehingga mereka bukan hanya
mampu membuat komitmen lebih dahulu dibandingkan orang lain, mereka juga
mengetahui kapan harus keluar dari suatu bisnis. Perusahaan yang memiliki
action-orientation sehingga mereka selalu membuat klaim lebih dahulu terhadap
pelanggan dan pegawai, memiliki proses pengambilan keputusan yang cepat. serta
cepat pula dalam membuat komitmen dan dalam menarik diri dari suatu bisnis.
disebut sebagai perusahaan yang memiliki pola tingkah laku kewirausahaan.
Sedangkan, perusahaan yang memiliki strategi negosiasi yang lambat sehingga
mereka lambat membuat suatu komitmeti, melakukan penelitian dan analisa yang
mendalam untuk mengurangi risiko, memiliki proses pengambilan keputusan yang
bertingkat-tingkat, disebut sebagai perusahaan dengan tingkah laku
administratif.
3. Komitmen Terhadap Sumber Daya
Stevenson
memaparkan bahwa para wirausaha untuk mendapatkan hasil maksimal dengan sumber
daya minimal. Tekanan dari dunia internasional untuk menggunakan sumber daya
secara lebih efisien akan mendorong perusahaan ke arah pola tingkah lake
kewirausahaan. Sedangkan, pelaku ekonomi terdorong ke arah pola tingkah laku
administratif bila muncul dorongan untuk mengurangi risiko dengan jalan
menyediakan lebih banyak sumber daya sesuai dengan kebutuhan untuk sebuah
sistem perencanaan yang lebih konservatif.
4. Kontrol Terhadap Sumber Daya
Selanjutnya
Stevenson mengatakan, bahwa pola tingkah laku kewirausahaan mencakup kemampuan
untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki orang lain seperti
keahlian-keahliannya, ide-idenya, dan bakat-bakatnya serta memutuskan
sumberdaya apa saja yang akan diperlukan perusahaan. Faktor-faktor yang
mendorong pola tingkah laku kewirausahaan di dalam mengawasi penggunaan sumber
daya adalah penggunaan yang terus meningkat terhadap sumber daya yang
terspesialisasi, serta mengurangi risiko usangnya sumber daya dengan jalan
menghindari pemilikan sumber daya. Faktor-faktor yang mendorong pola tingkahlaku
administratif adalah status yang ditentukan oleh jumlah sumber daya yang
dimilikinya dan struktur industri yang mendorong terjadinya pemilikan sumber
daya.
5. Kebijakan Balas jasa
Dalam lingkup ini
Stevenson berpendapat bahwa kebijakan balas jasa, faktor-faktor yang mendorong
pola tingkah laku kewirausahaan adalah harapan-harapan individu serta
persaingan kemampum yang ahirnya menciptakan sistem balas jasa yang adil di
dalam perusahaan. Sedangkan, kesukaran di dalam mengukur kontribusi yang telah
diberikan seseorang, serta keengganan para pemegang saham untuk memberikin
imbalan yang tinggi akan menciptakan pola tingkah laku administratif yang tidak
mendorong kreativitas dan bisa memudarkan semangat kewirausahaan dalam
organisasi.
Entrepreneur
merupakan sumber daya yang langka yang dimotivasi oleh tiga hal:
1) Suatu sistem balas jasa moneter
atas usahanya, sebagian berkaitan langsung dengan kuantitas dari output dan
sebagian tidak.
2) Suatu system reward/punishment,
yang berkaitan dengan prilaku produktivitas.
3) Suatu mekanisme interpersonal
approval/ disapproval antara individu dan kelompok dalam hierarki yang berbeda.
Dalam
merencanakan sebuah usaha, diharapkan tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi
harus berorientasi jauh ke depan, bukan hanya masalah waktu, tetapi juga
kecenderungan terhadap inovasi, juga kecenderungan yang sedang dibutuhkan oleh
masyarakat pada masa pandemi ini.Wawasan untuk mampu merespon
peristiwa-peristiwa yang muncul, juga harus dimiliki oleh wirausahawan. Seorang
wirausahawan harus mempunyai visi masa depan, tentang tindakan yang hendak
dilakukan dan hasil yang ingin dicapai. Sebuah usaha bukan didirikan untuk
sementara waktu, melainkan untuk selamanya. Oleh karena itu, faktor
kontinuitasnya harus dijaga dan pandangan harus ditujukan jauh ke depan.
Seorang wirausahawan harus menyusun pe[1]rencanaan
dan strategi yang matang, agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan
KESIMPULAN
Tujuan
utama pelaksanaan strategi adalah perusahaan dapat melibatkan secara obyektif
kondisi-kondisi internal dan eksternal, Strategi pemasaran mempunyai peran yang
sangat penting untuk keberhasilan usaha perusahaan pada umumnya dan bidang
pemasaran pada khususnya. Disamping itu strategi yang menetapkan harus ditinjau
kembali sesuai dengan perkembangan pasar dan lingkungan yang selalu berubah.
Dengan demikian strategi pemasaran dapat memberikan gambaran yang jelas dan
terarah apa yang akan dilakukan perusahaan. Tanpa adanya strategi pemasaran
yang tepat, maka akan sulit untuk menjual suatu produk bahkan mengembangkan
bisnismu. Apalagi mengingat saat ini, jumlah pesaing yang sudah semakin tinggi
di berbagai bidang bisnis. Alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi
pemasaran adalah semakin kerasnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada
umumnya
DAFTAR REFERENSI
http://repository.radenintan.ac.id/5019/1/Skripsi%20Lengkap.pdf
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kewirausahaan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar