Pengembangan Produk/jasa untuk Memenuhi Permintaan Pasar
Intensitas persaingan dan ekspektasi pelanggan kondisinya terus
meningkat hampir pada semua industri yang diiringi juga oleh perubahan yang
cepat dalam hal selera dan teknologi. Oleh sebab itu, setiap perusahaan harus
terus mengikuti dan mengantisipasi perubahan yang ada agar bisnisnya berkembang
secara berkelanjutan.Dalam mengembangkan bisnisnya, perusahaan tidak hanya
bersandar pada penyediaan produk atau jasa yang ada sekarang, tetapi juga dalam
penciptaan produk dan jasa baru
Sebuah
perusahaan harus mampu mengembangkan produk atau jasa baru. Selain itu,
perusahaan tersebut juga harus mengelolanya dalam menghadapi selera, teknologi,
dan persaingan yang terus berubah. Setiap produk tentunya akan melewati suatu
daur hidup: dilahirkan, tumbuh, dewasa, dan akhirnya mati ketika produk yang
lebih baru muncul dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik. Daur hidup
produk tersebut menghadirkan dua tantangan utama bagi perusahaan, pertama yaitu
karena semua produk akhirnya akan mengalami penurunan maka perusahaan harus
menemukan produk baru untuk menggantikan yang sudah mulai berumur (masalah
pengembangan produk baru). Kemudian yang kedua yaitu perusahaan harus memahami
produknya menjadi semakin berumur dan mengadaptasi strategi pemasarannya yang
sesuai dengan tahap daur hidup produk tersebut (masalah strategi daur hidup
produk).
Sebuah
perusahaan dapat memperoleh produk baru lewat dua cara, yaitu melalui akuisisi
atau pengembangan produk sendiri. Banyak perusahaan berani menginvestasikan
dana yang cukup besar untuk pengembangan produk baru, dengan harapan dapat
menghindari perang harga karena diferensiasi tidak tercipta atau sangat tidak
signifikan dan mencegah pesaing memiliki produk yang unik di mata pelanggan
yang tidak dimiliki oleh perusahaan tersebut. Apabila suatu perusahaan tidak
bisa mengatasi kedua masalah tersebut, para pesaingnya akan sangat merusak masa
depan bisnis perusahaan tersebut karena para pesaingnya dapat melakukan
pengembangan produk secara berhasil dan produk barunya dapat memberikan kontribusi
yang lebih baik daripada produk perusahaan tersebut.
Produk
adalah sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pelanggan. Pengembangan
produk adalah serangkaian kegiatan yang diawali dengan persepsi terhadap suatu
peluang pasar dan diakhiri dengan produksi, penjualan, dan penyampaian produk
(Ulrich, 2012). Suatu produk adalah suatu item yang ditawarkan pada suatu pasar
untuk memuaskan suatu kebutuhan yang spesifik (Alsem, 2007). Sedangkan menurut
Kotler (2012), suatu produk adalah apapun yang dapat ditawarkan kepada pasar
untuk atensi, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang mungkin memuaskan suatu
kebutuhan atau keinginan. Lebih spesifik, Lovelock (2011) menyatakan bahwa
suatu produk jasa terdiri dari semua elemen kinerja jasa, baik fisik maupun non-fisik
(intangible), yang menciptakan nilai untuk pelanggan.
Pencarian
gagasan produk baru harus secara sistematik bukannya serampangan. Kalau tidak
demikian, walaupun perusahaan menemukan banyak gagasan baru, maka akan banyak
tidak cocok dengan tipe bisnisnya. Manajemen puncak dapat menghindari kesalahan
ini dengan menetapkan strategi pengembangan produk baru secara cermat. Sumber
utama dari gagasan produk baru adalah sumber internal, pelanggan, pesaing,
distributor, serta pemasok, dan lain-lain. Idea screening: tujuan dari
penggalian gagasan adalah menciptakan gagasan dalam jumlah besar. Tujuan dari
tahap-tahap berikutnya adalah mengurangi jumlah gagasan tersebut
Pentingnya Memahami Permintaan Konsumen
Pertama adalah pengusaha harus mengerti apa itu
permintaan konsumen, serta pentingnya untuk memahami hal tersebut. Singkatnya
permintaan ini berkaitan dengan hasrat atau keinginan konsumen akan suatu jasa
dan barang yang ingin dipenuhi ataupun dimiliki. Dalam hal ini keinginan atas
kedua barang tersebut adalah sifatnya tidak tentu dan juga tidak terbatas.
Bagi pelaku usaha perlu diketahui bahwa
konsumen memiliki perilaku permintaan berbeda satu dengan yang lainnya dan
pastinya unik, karenanya penting untuk dipahami. Apabila permintaan tinggi,
maka bisa dipastikan bahwa branding berjalan dengan baik dan tentu usaha lebih
dikenal oleh konsumen. Itulah alasan mengapa permintaan sangat penting, karena
apabila tidak ada permintaan maka sulit melakukan penawaran.
1. Tentukan Standar yang Dibutuhkan untuk
Mengelola Permintaan
Banyak diantara perusahaan yang mengelompokkan
permintaan konsumen pada beberapa hal seperti jenis produk yang diinginkan,
daerah geografis di sekitarnya serta tipe pelanggan yang dihadapi. Selain itu
selalu bersiaplah untuk mengubah cara dalam memprediksi permintaan sesuai
dengan perubahan-perubahan yang bersifat tidak terduga, maupun dari faktor
“eksternal” lalu mulai membuat rencana dari hal tersebut.
2. Memastikan Semua Proses Berjalan Dengan Baik
Perencanaan yang telah dibuat sebelumnya merupakan
bagian dari proses perencanaan pelaksanaan maupun penjualan. Kedua hal tersebut
tidak bisa berdiri secara terpisah. Rencana bisnis yang sifatnya
mengintegrasikan aktivitas lintas-perusahaan adalah hal yang penting untuk
dibuat. Selain itu pastikan juga rencana yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan terlaksana dengan baik.
3. Tidak Terlalu Bergantung Kepada “Ramalan”
atau Prediksi Secara Penuh
Memang prediksi bisa membantu dalam menentukan
suatu rencana, tapi ada baiknya untuk tidak terlalu bergantung kepada hal
tersebut. Karena seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa permintaan
pelanggan ini sifatnya unik. Sehingga alih-alih terus mengandalkan prediksi,
tidak ada salahnya juga untuk mulai membuat sebuah terobosan baru dan menantang
prediksi yang ada.
4. Kembangkan Produk Komplementer
Produk tambahan ataupun komplementer, sekilas
memang terlihat tidak terlalu penting. Padahal hal tersebut akan mengalihkan
perhatian konsumen dari permintaan awalnya. Dengan begitu pengusaha memiliki
waktu untuk mengevaluasi permintaan konsumen yang sebelumnya, dan berusaha
untuk memenuhi permintaan tersebut dengan sebaik mungkin. Tidak perlu yang
mewah, cukup buat produk ataupun jasa yang sederhana.
5. Membuat SOP yang Mudah Dinilai dan Diamati
Ini hal yang sering diremehkan padahal
merupakan salah satu strategi pengelolaan permintaan konsumen yang tepat.
Dengan meletakkan SOP utama sebagai tolak ukur, dan selalu melakukan evaluasi
setiap saatnya maka tentu akan cepat diambil tindakan jika terjadi kesalahan.
Apalagi jika ternyata kesalahan tersebut terletak dalam rantai penyedia
kebutuhan pelanggan, maka tentu tidak membutuhkan waktu lama untuk mengurusnya.
6. Lakukan Proses Kolaboratif, Tidak Melulu
Soal Statistik
Data maupun statistik memang sifatnya sangat
kuat untuk strategi mengelola Permintaan. Tetapi pembelajaran, pengalaman, dan
pengetahuan lapangan juga penting dan tidak bisa didapatkan dan dikerjakan oleh
suatu sistem. Karenanya penting juga untuk menggunakan feeling maupun intuisi
pengusaha untuk memenuhi bisa memenuhi semua dan mengelola permintaan tersebut.
7. Jadikan Kesalahan Prediksi untuk Feedback
Positif
Apabila sebelumnya terjadi kesalahan dalam hal
prediksi, maka jadikan itu sebagai ajang untuk mendapatkan feedback positif.
Hal ini akan mengarahkan pengusaha untuk bertindak melakukan pengelolaan
permintaan dengan baik dan layanan yang lebih maksimal. Dengan begitu
permintaan akan tetap terpenuhi, dengan tambahan tanggapan baik akan
didapatkan.
8. Menghasilkan Produk yang Berkualitas
Penting untuk melakukan hal ini sebab dengan
hal ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk yang
dihasilkan, juga meningkatkan permintaan masyarakat. Selain itu hal ini juga
bisa membangun kepercayaan masyarakat terhadap produk yang dihasilkan. Dengan
begitu akan terjadi pembelian selanjutnya yang sifatnya berkelanjutan.
9. Melakukan Riset Dengan Selalu Melihat
Kebutuhan Pasar
Memanfaatkan hasil survey maupun testimonial
yang pernah diberikan oleh konsumen merupakan cara jitu untuk menjaga
permintaan tetap tinggi. Lakukan riset apa saja yang sedang disukai oleh
masyarakat, lalu hal apa yang bisa memenuhi permintaan masyarakat tersebut.
Selain itu dengan mempelajari melalui hasil riset tersebut nantinya akan muncul
ide-ide segar yang bisa saja melahirkan produk baru.
10. Berikan Penawaran Produk Untuk Konsumen
Baru
Terakhir untuk meningkatkan permintaan konsumen
adalah dengan menawarkan produk sebagai bonus untuk konsumen yang baru
bergabung. Tidak perlu memberikan yang besar, pengusaha bisa melakukan
pemotongan harga ataupun memberikan produk kecil sebagai suvenir. Hal ini tentu
akan memancing kepuasan konsumen, dan meningkatkan permintaan untuk mendapatkan
barang dan jasa yang diinginkan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Definisi umum pihak ketiga (third
party)
adalah seseorang atau pihak sebagai pengganti
dua orang/pihak utama yang terikat dalam suatu kesepakatan, kontrak, hukum, dan
sebagainya. Definisi ini dapat dipakai pada kasus TPL. Suatu perusahaan yang
bertindak sebagai perantara antara dua pihak utama dalam suatu rantai pasokan
(supply chain) merupakan third party. Pihak ketiga menangani aliran barang
sebagai pengganti pengirim atau penerima, yang berperan sebagai pihak pertama
dan kedua.
Menurut Simchi-Levi (2004), Third Party
Logistics adalah penggunaan perusahaan pihak luar untuk melaksanakan sebagian
atau seluruh fungsi manajemen material dan distribusi produk perusahaan.
Logistik sendiri merupakan kegiatan yang terdiri dari aliran material fisik,
aliran kas, aliran informasi, dan aliran sumber daya. Aliran material fisik
dapat dibagi dalam tiga aliran yang berbeda, yaitu: aliran utama yang terdiri
dari segala hal dari mulai bahan baku sampai produk akhir yang dibeli oleh
konsumen; aliran suku cadang atau jasa setelah penjualan; aliran balik dari
item yang pernah menjadi bagian dari aliran utama (misalnya produk bekas,
rusak, usang, dan sebagainya). Jadi, logistik dapat dikatakan meliputi semua
kegiatan yang diperlukan untuk memungkinkan perusahaan merencanakan,
mengendalikan, dan melaksanakan keempat aliran yang berbeda tersebut. Menurut
Stock dan Lambert (2001), manajemen logistik adalah bagian dari proses rantai
pasok (supply chain) yang merencanakan, mengimplementasikan, dan mengendalikan
aliran barang, jasa, dan informasi secara efektif dan efisien dari titik awal
(origin) sampai akhir (konsumsi) dalam rangka memenuhi permintaan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
● https://media.neliti.com/media/publications/167874-ID-model-pengembangan-produk-jasa-baru-pada.pdf
● https://accurate.id/marketing-manajemen/memahami-permintaan-konsumen/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar