LITERATION
Oleh: Iip Purwasih (@S20-IIP)
Abstrak
Literation
atau literasi bisnis merupakan hal penting, namun masih sulit didapatkan oleh
pemilik usaha mikro yang beroperasi di wilayah jauh dari perkotaan. Ada
berbagai edukasi yang dipelajari oleh para pelaku bisnis untuk mengangkat value dari
produk contohnya adalah:
●
Memperdalam swot
●
Pentingnya manajemen pemasaran, karyawan,
serta akuntasi perusahaan
Namun,
literasi tidak bisa dimaknai sebatas kemampuan untuk membaca dan menulis saja.
Tetapi juga harus dimaknai sebagai kemampuan kognitif seseorang untuk bisa
memecahkan masalah.
A. Pengertian Literasi
Literasi adalah istilah umum
yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam
membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga,
literasi tidak bisa dilepaskan dari kemampuan berbahasa.
Dalam bahasa Latin, istilah
literasi disebut sebagai literatus,
artinya adalah orang yang belajar. Selanjutnya, National Institute for Literacy menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi
adalah kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan,
keluarga, dan masyarakat. Education Development Center (EDC) juga turut menjabarkan pengertian dari
literasi, yakni kemampuan individu menggunakan potensi yang dimilikinya, dan
tidak sebatas kemampuan baca tulis saja. UNESCO juga
menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang nyata,
khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang terlepas dari
konteks di mana keterampilan yang dimaksud diperoleh, dari siapa keterampilan
tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya. Menurut UNESCO, pemahaman
seseorang mengenai literasi ini akan dipengaruhi oleh kompetensi bidang
akademik, konteks nasional, institusi, nila-nilai budaya serta pengalaman.
Kemudian, di dalam kamus online Merriam—Webster, dijelaskan bahwa literasi
adalah kemampuan atau kualitas melek aksara di
mana di dalamnya terdapat kemampuan membaca, menulis, dan mengenali serta
memahami ide-ide secara visual.
B.
Literasi Baru
Pada abad 21 di era Revolusi
Industri 4.0 dan Society 5.0 muncul paradigma literasi baru. Tantangan era ini
menurut penelitian Hamidulloh Ibda sangat
kompleks yang mengharuskan masyarakat mengimplementasikan literasi baru
(literasi data, literasi teknologi, literasi manusia) yang menjadi pelengkap
literasi lama (membaca, menulis, berhitung).
Munculnya era literasi baru
tidak lepas dari era revolusi industri 4.0. Kondisi ini, adalah era dunia
industri digital telah menjadi suatu paradigma dan acuan dalam tatanan
kehidupan saat ini. Era revolusi industri 4.0 hadir bersamaan dengan era
disrupsi yang sejak tahun 2017 mulai direspon serius kalangan terdidik. Untuk
menghadapi revolusi industri 4.0 atau era disrupsi diperlukan “literasi baru”
selain literasi lama. Literasi lama yang ada saat ini digunakan sebagai modal
untuk berkiprah di kehidupan masyarakat. Literasi data, teknologi, dan SDM
harus direspon pendidikan tinggi yang bisa dimasukkan ke dalam pembelajaran.
Menurut penelitian Hamidulloh Ibda,
dijelaskan bahwa penguatan literasi baru pada guru dan dunia pendidikan menjadi
penting karena sebagai kunci perubahan, revitalisasi kurikulum berbasis
literasi dan penguatan peran guru yang memiliki kompetensi digital. Guru
berperan membangun generasi berkompetensi, berkarakter, memiliki kemampuan
literasi baru, dan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Pendidikan sebagai
dasar penentu kecerdasan intelektual, spiritual, dan emosional pada anak, harus
memperkuat keterampilan literasi abad 21. Mulai aspek kreatif, pemikiran
kritis, komunikatif, dan kolaboratif. Pendidikan urgen memperkuat literasi baru
dan revitalisasi kurikulum berbasis digital. Revitalisasi kurikulum mengacu
pada lima nilai dasar dari peserta didik yang baik, yaitu ketahanan, kemampuan beradaptasi,
integritas, kompetensi, dan peningkatan berkelanjutan. Pendidik harus menjadi
guru digital, paham komputer, dan bebas dari penyakit akademis. Tujuannya
mewujudkan generasi berkompetensi tingkat tinggi, karakter dan literasi untuk
menjawab tantangan era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
C.
Jenis-jenis Literasi
1. Literasi Media
Literasi
media adalah kemampuan seseorang dalam memahami berbagai bentuk media. Selain
memahami bentuk media, literasi media juga membuat orang mampu menyerap
informasi yang disampaikan media secara baik, bisa memilah mana yang baik dan
mana yang buruk.
2. Literasi Dasar
Literasi
dasar adalah kemampuan dasar dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan juga
berhitung. Nah, tujuan dari literasi dasar adalah untuk mengoptimalkan
kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung, dan juga berkomunikasi
dengan dengan sesama.
3. Literasi Teknologi
Literasi
teknologi adalah suatu kemampuan dalam mengetahui sekaligus memahami hal-hal
yang berhubungan dengan teknologi, seperti software dan hardware. Selain itu,
dapat memahami cara menggunakan internet yang baik dan benar serta etika dalam
penggunaan teknologi.
4. Literasi Perpustakaan
Literasi
perpustakaan adalah kemampuan dalam memahami dan membedakan karya tulis yang
berbentuk fiksi maupun non-fiksi. Kemudian memahami cara menggunakan katalog
dan indeks, juga kemampuan memahami informasi ketika membuat suatu karya tulis
dan karya ilmiah.
5. Literasi Visual
Literasi
visual adalah pemahaman yang lebih dalam menginterpretasi dan menangkap suatu
makna dari informasi yang berbentuk visual atau gambar. Literasi visual ada,
karena muncul pemikiran bahwa sebuah gambar itu dapat dibaca. Artinya, bisa
dikomunikasikan dari proses membaca.
D.
Tujuan Literasi
- Dengan literasi, tingkat
pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang
diterima menjadi lebih baik.
- Membantu orang berpikir secara
kritis, dengan tidak mudah terlalu cepat bereaksi.
- Membantu meningkatkan
pengetahuan masyarakat dengan cara membaca.
- Membantu menumbuhkan serta
mengembangkan nilai budi pekerti yang baik dalam diri seseorang.
E. Manfaat Literasi
1.
Menambah perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.
2.
Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan
menulis.
3.
Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
4.
Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
5.
Kemampuan memahami makan suatu informasi akan semakin meningkat.
6.
Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
7.
Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
8.
Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
9.
Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan
menulis.
F. Prinsip-prinsip Literasi
- Bersifat Berimbang
- Bahasa Lisan sangat
Penting
- Berlangsung pada
suatu Kurikulum
- Pentingnya
Keberagamaan
G. Referensi
· Mararau, Christiadi Marcelino.2019.Modul Kuliah
Kewirausahaan 2.Jakarta: Universitas Mercu Buana.
· https://id.wikipedia.org/wiki/Literasi
· https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-literasi
· https://sevima.com/pengertian-literasi-menurut-para-ahli-tujuan-manfaat-jenis-dan-prinsip/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar