Aziz Ramadhan (41619110026)
(@S11-AZIZ)
1.2.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu tahu
bulat ?
2.
Apa
keuntungan menjalankan usaha tahu bulat?
3.
Apa faktor yang mempengaruhi kualitas tahu?
4.
Apa saja bahan baku pembuatan tahu?
5. Bagaimana cara membuat tahu bulat?
1.3.Tujuan
Tujuan dibuatnya Karya Tulis Ilmiah ini seperti hal nya
rumusan masalah di atas yaitu membahas mengenai usaha kecil tahu bulat, dan
selain itu juga bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Tahu Bulat
Kata tahu berasal dari China tao-hu, teu-hu atau tokwa. Kata ”teu” berarti
kacang. Untuk membuat tahu menggunakan kacang kedelai (kuning,putih), sedangkan
“hu” atau “kwa” artinya rusak atau hancur menjadi bubur, jadi tahu adalah
makanan yang dibuat pakan salah satu bahan olahan dari kedelai yang dihancurkan
menjadi bubur. Tahu pertama kali muncul di Tiongkok sejak zaman Dinasti Han
sekitar 2200 tahun lalu. Penemunya adalah Liu An yang merupakan seorang
bangsawan, anak dari Kaisar Han Gaouzu (Kastyanto, 1999).
Menurut Tri (2010), macam-macam tahu
ada 5 jenis, meliputi tahu halus, tahu putih, tahu kuning, tahu pong, dan tahu
Jepang. Tahu halus berwarna putih dan teksturnya sangat halus. Tahu putih
berwarna putih dan teksturnya agak keras, tidak selembut jenis tahu halus. Tahu
kuning memiliki tekstur yang padat dan berwarna kuning. Tahu pong memiliki
karakteristik digoreng sampai kering. Tahu Jepang memiliki tekstur yang halus
sekali dan lunak (silk).
Tahu mengandung air 86 %, protein
8-12%, lemak 4-6% dan karbohidrat 1- 6%. Tahu juga mengandung berbagai mineral
seperti kalsium, zat besi, fosfat, kalium, natrium; serta vitamin seperti
kolin, vitamin B dan vitamin E. Kandungan asam lemak jenuhnya rendah dan bebas
kolesterol (Santoso, 2005).
2.2 Keuntungan Usaha Tahu Bulat
Keuntungan memilih terjun di peluang dalam usaha tahu bulat
ini yakni merupakan makanan berbahan tahu yang banyak dicari dan diburu banyak
orang. dengan harga yang murah serta mudah untuk dibeli semua orang. Rasa tahu
bulat yang disukai banyak orang dengan rasa gurih, pedas dan lezat menjadikan
usaha tahu bulat menjadi pilihan usaha camilan yang paling banyak diburu oleh
masyarakat sekaligus menghasilkan keuntungan yang fantastis.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Tahu
1. Tingkat
kedapadatan
Pembuatan tahu padat (dimampatkan) seperti tahu
kediri, memerlukan bahan yang jauh lebih
banyak dari pada bahan yang diperlukan dalam pembuatan tahu gembur.
2. Adanya
bau asam
Tahu yang dicetak tidak terlalu padat, umumnya relatif
mudah rusak (karena kadar air lebih tinggi), oleh karena itu umumnya tahu
gembur dipasarkan atau dijual direndam air. Selama mengawetkan perlakuan ini
juga dapat mencegah mengeilnya ukuran tahu karena kandungan airnya keluar. Air
perendamam harus diganti setiap hari untuk mencegah tahu agar tidak berlendir.
3. Penampilan
Penampilan produk tahu menyangkut warna serta
keseragaman bentuk dan ukuran. Warna yang biasa digunakan untuk tahu adalah
kuning, putih, sedangkan untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang sama dapat
digunakan dengan cetakan.
4. Citra
rasa tahu
Citra rasa tahu akan lebih lezat apabila kedalam bakal
tahu (sebelum dicetak) ditambahkan bahan-bahan yang dapat berfungsi sebagai
penyedap rasa seperti garam dan flavour buatan.
2.4 Bahan Baku Pembuatan Tahu
1. Kedelai
Kedelai memiliki kandungan unsur gizi yang relatif
tinggi dan lengkap. Kedelai juga mengandung protein dan lemak yang berkualitas
tinggi serta mengandung vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup tinggi
(Suprapti, 2005).
2. Bahan
penggumpal
Bahan penggumpal digunakan untuk mengendapkan protein
dan larutan pada sari kedelai. Beberapa bahan penggunpal yang dapat digunakan
adalah batu tahu atau siokan (sebagian besar kandungannya berupa kalsium
sulfat), asam cuka, biang tahu, kalsium, sulfat murni, dan glucano-delta-lacon (GDL)
(Sarwono dan Suragih, 2004) dan “whey”
menurut suparti (2005) merupakan cairan yang diperoleh selama proses
penggumpalan protein dan susu kedelai.
3. Air
bersih
Proses pembuatan tahu memperlukan air bersih sebanyak
10 kali lipat volume bahan baku yang digunakan. Air bersih digunakan dalam
kegiatan perendaman kedelai, pencucian, bahan dan alat, penggilingan kedelai,
pengenceran bubur kedelai dan sebagainya. Air yang digunakan harus memenuhi
standar air minum, yaitu bersih, jernih, tidak beraroma, dan tidak mengandung
ligam (Suprapti, 2005).
4. Bahan
pelunak
Dengan perendamam, kedelai hanya mengembang karena
menyerap air, namun tidak menjadi lunak, bahkan dnegan perebusan pun dibutuhkan
waktu yang relatif cukup lama. Oleh karena itu, melunakkan kedelai diperlukan
bahan kimia yang berfungsi sebagai pelunak, yaitu soda kue yang digunakan
dengan dosis 5g/10 liter air rendaman (Suprapti,2005).
5. Garam
Penambahan garam dalam pembuatan bubur tahu yang akan
dicetak menyebabkan tahu menjadi semakin awet dan mempunyai citra rasa yang
lebih lezat (gurih), apabila disertai kepadatan yang cukup tinggi (Suprapti,
2005).
2.5 Cara Membuat Tahu Bulat
A.
Bahan Tahu
Bulat
-
10 buah tahu
putis segar berukuran besar
-
Cabe rawit
pedas
-
Minyak
goreng
B.
Bumbu Tahu
Bulat (Dihaluskan)
-
5 siung
bawang putih
-
Gula
secukupnya
-
2sdt merica
-
3 siung
bawang merah
-
2 butir
kemiri
-
Garam
secukupnya
C.
Cara membuat
-
Agar sebisa
mungkin tahu putih jangan disimpan di dalam freezer untuk sebelumnya, supaya
bahan adonan tahu putih yang akan diolah menjadi tahu bulat dapat mengembang
secara maksimal.
-
Haluskan
tahu putih dengan menggunakan blender bersamaan dengan bumbu-bumbu yang
terlebih dahulu sudah di haluskan. Aduk adonan tahu sampai merata.
-
Siapkan
baskom, masukan adonan ke dalam baskom yang berukuran agak besar, kemudian
bentuklah tahu menjadi bulat-bulat sampai adonan habis.
-
Siapkan
minyak diatas wajan kemudian panaskan. Goreng adonan tahu bulat ke dalam minyak
panas.
-
Gunakan
ukuran api kecil-sedang supaya tahu bulat yang Anda goreng tidak mudah cepat
gosong.
-
Tunggu
sampai tahu bulat berubah menjadi warna kuning kecoklatan, lalu angkat dan
ditiriskan.
-
Tahu bulat
yang telah mengembang sudah siap untuk dihidangkan dan disantap bersama dengan
keluarga.
2.6 Deskripsi Produk dan Mind Mapping
” Tahu merupakan salah satu makanan
yang telah lama dikenal dan diminati oleh masyarakat di Indonesia dan merupakan sebuah jajanan kaki lima berupa
olahan kacang kedelai yang dibuat
menjadi sebuah tahu berbentuk bulat
dengan isi kopong”.
“Mind
Mapping”
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
pembuatan tahu bulat pastikan sesuai prosedur agar hasil tahu bulat tidak
bantat dan lebih crispy. Dengan hadirnya resep tahu bulat maka akan lebih mudah
untuk mempraktekannya. Tidak hanya berbekal adanya pengetahuan cara membuat tahu bulat saja
apabila terjun langsung ke dalam usaha tahu bulat. Namun juga harus perlu
mengetahui analisa usaha tahu bulat untuk lebih mengenal dan juga tahu berapakah anggaran biaya yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha tersebut.
Demikian
mengenai ulasan peluang usaha tahu bulat yang bisa dijadikan bahan referensi
dalam memulai serta menjalankan usaha tersebut. Usaha tahu bulat tentu menjadi
pilihan usaha menguntungkan serta cukup menjanjikan. Dengan mengetahui detail
usaha juga gambarannya tentang usaha tahu bulat maka akan mengerti mengenai usaha tahu bulat tersebut. Hal ini begitu penting diperlukan agar dalam
menjalankan usaha tahu bulat tidak salah arah dan bisa menggapai kesuksesan.
3.2 Saran
Semoga untuk peluang dalam usaha tahu bulat yang telah dikupas diatas bias sangat bermanfaat. Usaha tahu bulat tentu menjadi salah satu usaha yang menguntungkan serta lebih menjanjikan, dan semoga informasi peluang untuk usaha tahu bulat bisa bermanfaat dan berguna dalam memberikan wawasan juga untuk referensi usaha.
DAFTAR
PUSTAKA
Kastyanto,
F.W. 1999. Membuat Tahu. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Santoso.
2005. Teknologi Pengolahan Kedelai (Teori
Dan Praktek). Malang: Fakultas Pertanian Universitas Widyagama.
Sarwono, B. dan Saragih,Y.P. 2004. Membuat Aneka
Tahu. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Suprapti,
L. 2005. Pembuatan Tahu. Penerbit
Kanisius: Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar