oleh: iqro maulana hadi
Define
berasal dari tahapan ke dua dari design thingking setelah emphaty, dimana define ini merupakan
mendefisikan masalah yang terjadi dengan pemahaman design thingking. pada analytical
thinking akan menjelaskan bagaimana masalah itu dapat terjadi atau menjabarkan
masalah tersebut secara analtyice ilmiah kimia dengan beberapa input informasi
untuk memecahkan masalah. Analytical thingking sangat berbeda dengan design
thingking dimana akan langsung mencari solusi-solusi untuk memecahkan masalah
tersebut. Pada dasar nya design thingking dalam mencari solusi menggunakan
beberapa cara yaitu: logika,imajinasi,intuisi,penalaran sistematik (systemic reasoning),
jadi design thingking ini mengajak untuk berpikir secara mudah,simple dan
sederhana, tidak menghabiskan energy dalam menyelesaikan masalah dan berfokus
untuk menyelesaikan masalah.
Design bukan hanya tentang apa yang
dilihat dan dirasakan tetapi yang paling penting bagaimana design itu bekerja
dan mampu memberi solusi,steve job (CEO APPLE).
Dalam Analytical Thinking lebih menyaring dan
menurukan ide atau breaking down idea tapi dalam Design Thinking yang lebih
utama adalah tentang bagaimana menggali dan membangun ide atau building up idea
yang untuk kemudian dicoba atau di test satu per satu. Itulah sebabnya dalam
design thinking lebih menekankan dalam Abductive Reasoning bukan deductive atau
inductve reasoning yang selama ini dilakukan dalam Analytical thinking.
Aductive reasoning didefinisikan sebagai penalaran yang lebih mengutamakan simplifikasi
untuk bisa menjelaskan masalah dengan cara yang paling sederhana.
Dalam bisnis kelompok kami yaitu tentang industry rumah tangga kerajinan tangan pastinya mengalami beberapa masalah dalam pembuatan produk dari pemilihan bahan baku,proses pembuatannya ,finishing atau pengemasan sampai dengan memasarkan sebuah produk. Pemilihan bahan baku kami mengalami kendala dimana dalam proses pembuatan produk harus lah mudah dibuat dan harga bahannya terjangkau. Bahan baku pembuatan produk kami menggunakan kertas A3 sebelumnya kami ingin menggunakan kardus tetapi kardus ini bersifat tebal dan susah untuk dibentuk,kalua bisa dibentuk pun harus dipotong terlebih dahulu dan kemudian dilem dengan menggunakan lem kertas. Hal ini sangat memakan banyak dan tidak effisien maka dari itu kami mengganti bahan baku menjadi kertas A3 yang mudah dibentuk. Kendala berikutnya adalah dalam pewarnaan produk dimana kami melakukan beberapa hipotesa. Hipotesa pertama kami langsung membuat pola dan sekaligus warna pola dengan cara diprint memang mudah dan sederhana tinggal dipotong sesuai pola kemudian dirakit dan dilem tetapi pada dasarnya tujuan kami mengambil tema produk rumah tangga kerajinan tangan dikarenakan minimnya budget kami. Maka dari itu kami mengganti hipotesa pertama kami dengan hipotesa ke dua yaitu membentuk pola dan mewarnainya dengan cara manual hal itu akan pengeluaran budget kami menjadi terselamatkan karena perlu budget lagi dalam hal pengemasan atau finishing. Dalam perihal pengemasaan produk bisnis diperkirakan kelompok kami akan kembali mengalami kendala karena harus mempertimbangkan jenis dan bentuk kemasan sesuai dengan anggaran kami.Demikian define design thingking kelompok kami yang masih dalam pembuatan produk belum sampai tahap pengemasan atau finishing.
Jadi kunci keberhasilan design thinking ini adalah
luangkan banyak waktu untuk mendefinisikan masalah yang fundamental lalu segera
melakukan iteasi solusi dan penyempurnaan sampai menemukan design yang tepat
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tahapan tahapan untuk
mengaplikasikan design thinking yang pertama adalah mendefinisikan masalah,
yang kedua adalah menentukan opsi solusi, dan yang ketiga adalah yang
terpenting yaitu membuat prototype, menguji dan memperbaiki. Yang terakhir
adalah eksekusi dan terus menyempurnakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar