Oleh: Andi Narwanto (@N21) 41617110060
Abstrak
Sumber sampah terbanyak adalah berasal dari pemukiman, komposisinya berupa 75% terdiri dari sampah organik dan hanya 25% sampah anorganik. Sampah organik telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kompos, briket serta biogas, tetapi sampah anorganik masih sangat minimpengelolaannya. Sampah anorganik sangat sulit didegradasi bahkan tidak dapat didegradasi sama sekali oleh alam, oleh karena itu diperlukan suatu lahan yang sangat luas untuk mengimbangi produksi sampah jenis ini. Sampah anorganik yang paling banyak dijumpai di masyarakat adalah sampah plastik. Pada tahun 2008 produksi sampah plastik untuk kemasan mencapai 925.000 ton dan sekitar 80%nya berpotensi menjadi sampah yang berbahaya bagi lingkungan. Karena potensinya yang cukup besar, alangkah lebih baik untuk memanfaatkan sampah plastik ini menjadi produk dan jasa kreatif dalam rangka mengelola sampah plastik dengan baik, sehingga plastik benar-benar mendukung kehidupan kita. Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produk ini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum, bisnis ini terbagi dalam dua jenis, yaitu produk dan jasa.
Jika ada yang bertanya, material apakah yang membawa manfaat bagi kehidupan sekaligus membahayakan pada saat yang sama, selain api dan air, plastik adalah jawabannya. Plastik telah menjadi sabahat manusia selama hampir satu abad, ia terus diproduksi dan dimanfaatkan sampai saat ini. Sebagai material yang sulit diurai secara alami, idealnya tidak boleh ada plastik yang menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ketika produk dari plastik telah habis masa pakainya, ia dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali.
Plastik merupakan material yang baru, secara luas dikembangkan dan digunakan sejak abad ke-20, tepatnya pada tahun 1975 diperkenalkan oleh Montgomery Ward, Sears, J.C. Penny, Jodan Marsh dan toko-toko retail besar lainnya (Marpaung, 2009). Plastik berkembang secara luar biasa penggunaannya dari hanya beberapa ratus ton pada tahun 1930-an, menjadi 150 juta ton/tahun pada tahun 1990-an dan 220 juta ton/tahun pada tahun 2005. Saat ini hampir tidak ada supermarket, toko atau warung di Indonesia yang tidak menyediakan kantung plastik (Anonim, 2009).
Bisnis daur ulang sampah telah berlangsung sejak lama dan merupakan bisnis besar yang dijalankan secara sistematis. Meskipun menguntungkan, tidak semua orang tertarik mendalami bisnis ini. Untuk menjadi pebisnis daur ulang plastik, seorang perlu membangun sistem pengumpulan sampah yang baik, menjalin kerjasama dengan pemulung, memiliki fasilitas pengolahan sampah, serta mengenal pangsa pasar produk daur ulang plastik yang diproduksinya. Meskipun tetap menggunakan plastik sebagai bahan baku utama, bisnis kreasi sampah plastik yang penulis tawarkan tidak sekompleks bisnis daur ulang plastik yang bercorak industrial dan bisnis ini dapat dilakukan secara mandiri.
Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produk ini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Secara umum, bisnis ini terbagi dalam dua jenis, yaitu produk dan jasa. Dalam konteks bisnis kreasi sampah plastik, kedua jenis bisnis tadi dapat dilakukan. Dari sisi produk, bisnis ini menghasilkan produk-produk yang menjanjikan secara finansial. Dari sisi jasa, ide usaha dan produk yang dihasilkan ini dapat dikemas menjadi jasa workshop/pelatihan/seminar yang menguntungkan.
Sampah plastik dapat dikreasikan menjadi karya kerajinan bernilai jual tinggi tanpa melakukan peleburan terlebih dahulu. Pengolahan dilakukan dengan menggabungkan lembaran-lembaran plastik menjadi bahan dasar, baik dengan menjahitnya atau menempelkannya pada material lain.
Bungkus plastik beralumunium foil sebagai bahan baku produksi kerajinan memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1. Kuat. Plastik
kemasan didesain oleh produsen
makanan/minuman instan sebagai pembungkus
produk yang cukup kuat melindungi
produk di dalamnya. Disamping itu, plastik baru dapat terurai sempurna
dalam waktu 80 sampai 300 tahun.
2. Anti air. Plastik
kemasan tentu dirancang untuk
melindungi produk
di dalmnya dari air dan
udara.
3. Desain yang bagus. Setiap produsen ketika melempar produknya ke pasaran, tentu akan
mengemasnya semenarik mungkin agar produknya
digemari dan dibeli
konsumen. Alasannya, karena pandangan pertama ketika berbelanja biasanya
pembeli tertuju ke kemasan yang apik
dan mencolok. Kemasan
yang tertata apik dilihat dari
paduan warna, huruf, dan gambar tentu dirancang sedemikian rupa oleh tenaga
ahli khusus (Hermono, 2009).
4. Murah.
Sampah
plastik
adalah
barang
buangan
dari
produk
sekali
pakai.
Oleh
karena
itu
seringkali dianggap tidak punya nilai lagi. Sampah plastik diperoleh secara gratis apabila kita
pandaai menyusun strategi pengumpulannya.
5. Murah.
Sampah
plastik
adalah
barang
buangan
dari
produk
sekali
pakai.
Oleh
karena
itu
seringkali dianggap tidak punya nilai lagi. Sampah plastik diperoleh secara gratis apabila kita
pandaai menyusun strategi pengumpulannya.
Kelebihan plastik berlapis alumunium foil ini membuatnya fleksibel untuk dikreasikan. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa lembaran plastik dapat diposisikan seperti pengganti kain untuk kerajinan. Lembaran plastik dapat diolah dengan cara yang tidak jauh berbeda dengan kain. Anda dapat menjahitnya, memotong dan menyambungnya kembali, melipat, menjepitnya dengan aksesoris dari metal, dan megkombinasikannya dengan material lain.
Mainkanlah imaji anda dengan lembaran-lembaran plastik yang dapat menggantikan kain atau lembaran plastik jadi. Kalau lembaran kain batik dapat dimanfaatkan menjadi tas laptop, lembaran plastik pun bisa. Anggaplah bahwa lembaran plastik sama sekali seperti kain tebal, hanya sedikit kaku dan berisik. Eksplorasikanlah segala kemungkinan yang muncul dan kaitkan dengan keunikan yang ditimbulkan jika plastik kemasan beraneka warna menjadi bahan bakunya.
Beberapa contoh produk yang telah beredar di pasaran, dan penjelasan ciri khas masing-masing produk antara lain:
1. Dompet tangan. Keunggulan produk adalah ringan, harga terjangkau.
2. Tempat Sampah. Keunggulan ringan dan tahan air.
Daftar Pustaka
read/xml/2008/08/06/00444748/80.persen.sampah.plastik.jadi.limbah
Sangat menarik
BalasHapusSangat menarik
BalasHapus