Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan manajemen bisnis agar mahasiswa/i dapat mengetahui segala fungsi manajemen dalam organisasi bisnis yang direncanakan.
Suatu bisnis yang akan dilakukan, seharunya punya prespektif kedepan tentang arah perkembanggannya, sehingga diperoleh gambaran secara lebih jelas bagaimana suatu bisnis mulai didirikan sampai nantinya berkembang didalam menghasilkan suatu nilai, baik diterima secara lokal dan nasional, ataupun internasional. Kata kunci : organisasi, lingkungan bisnis, manajemen.
Suatu bisnis yang akan dilakukan, seharunya punya prespektif kedepan tentang arah perkembanggannya, sehingga diperoleh gambaran secara lebih jelas bagaimana suatu bisnis mulai didirikan sampai nantinya berkembang didalam menghasilkan suatu nilai, baik diterima secara lokal dan nasional, ataupun internasional. Kata kunci : organisasi, lingkungan bisnis, manajemen.
A. Pendahuluan1. Latar BelakangDalam melakukan bisnis perlu dilakukan perencanaan yang terstruktur sehingga terdeskripsi beberapa aspek penting, yaitu; manajemen, keuangan, dan pemasaran, serta hal yang berkaitan dengan resiko yang dihadapi. Ada tujuh uraian pokok yang perlu direncanakan sebelum melakukan bisnis; 1) organisasi bisnis, 2) lingkungan bisnis,3) perencanaan manajemen, 4) perencanaan sumber daya manusia, 5) perencanaan pemasaran,6) perencanaan keuangan, 7) perencanaan kebutuhan teknologi dan jaminan resiko.Masing-masing uraian terdiri dari sub-uraian yang dijabarkan secara lengkap sehingga dapat memberikan prespektif kedepan dari bisnis yang akan dilakukan. Perencanaan ini cukup luas, sehingga diharapkan bisnis yang akan dikembangkan mampu berkembang tidak hanya dalam cakupan lokal atau nasional, akan tetapi berkembang kearah bisnis global dan bersaing secara internasiomal. Oleh karenannya diawal harus mampu mendapatkan ide bisnis yang punya keunggulan kompetitif dalam cakupan internasional.2. Kajian Teoria. Pengertian ManajemenPengertian manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan suatu organisasi dengan cara bekerja dalam team.- PENGERTIAN
MANAJEMEN SECARA ETIMOLOGI
Secara bahasa atau etimologi manajemen disadur dari bahasa Perancis Kuno yaitu ménagement yang artinya adalah seni melaksanakan serta mengatur. Dari asal usul katanya saja sudah dapat kita terka bahwa sebenarnya manajemen adalah sebuah seni.karena jika kita sudah memasuki dunia manajemen maka kita akan menemukan keindahannyamanajemen itu bertujuan untuk mengatur. Logikanya manajemen ada untuk mengatur sesuatu yang belum teratur. Ataupun mencari keteraturan dalam suatu ketidak teraturan sehingga terciptanya sebuah pola yang baru.- PENGERTIAN MANAJEMEN MENURUT AHLI
- PENGERTIAN
MANAJEMEN SECARA ETIMOLOGI
- Encylopedia of the Social Science
- George.R.Terry;
- James A.F Stoner;
- Mary Parker Follet;
- Luther Gulick
- Wilson Bangun;
- Koontz;
- Oey Liang Lee;
Manajemen adalah proses yang dalam pelaksanaan tujuanya ,direncanakan, dilaksanakan serta diawasi.
Pengertian manajemen adalah kerangka kerja atau proses yang didalamnya melibatkan pengarahan atau bimbingan dari sekelompok orang ke arah tujuan organisasional dengan maksud yang jelas dan telah ditentukan sebelumnya.
Manajemen adalah suatu proses dari merencanakan, penggunaan sumber daya, dan pengorganisasian untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen adalah seni. Setiap pekerjaan dapat dituntaskan oleh orang lain.
Pengertian manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang berupaya secara sistematis bertujuan untuk memahami bagaimana serta mengapa manusia bekerja sama dalam menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Manajemen adalah serangkaian berbagai aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh tiap anggota organisasi untuk meraih tujuan organisasi tersebut.
Manajemen adalah suatu seni paling produktif yang pelaksanaannya didasarkan pada pemahaman mengenai ilmu yang mendasarinya.
Manajemen adalah seni perencanaan dan ilmu, pengorganisasian, penyusunan, pengendalian, dan pengarahan yang didasari dari sumber daya perusahaan itu sendiri untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b. Apa Saja Fungsi Dari Menejemen ?
manajemen
itu ada untuk mengatur. Mengatur apa? Ya mengatur apapun yang perlu diatur.
Simple, manajemen itu bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Orang
kalau sudah terbiasa membuat manajemen, maka ia tidak akan nyaman jika
apapun yang disekitarnya itu berantakan. Karena, inti dari manajemen
adalah supaya kita mudah untuk mengelolanya.
Dalam teorinya ada 5 fungsi utama manajemen, yaitu :
1. Planning (Perencanaan)
Proses ini untuk menentukan tujuan dari
perusahaan/organisasi dalam bentuk visi dan misi baik jangka panjang dan jangka
pendek. Selain itu, strategi-strategi yang harus ditempuh juga sudah harus
ditentukan dari awal. Supaya, dalam pelaksanaannya akan mudah untuk
mencapai tujuan perusahaan.
2. Organizing (Mengorganisasi)
Fungsi ini berguna untuk mengorganisasi/mengatur
orang-orang yang ada dalam organisasi/perusahaan tersebut. Supaya, mereka dapat
menjalankan peran dan fungsinya masing-masing dengan maksimal. Istilah kerennya
adalah the right man at the
right place.
3. Staffing (Penempatan)
Tidak jauh berbeda dengan organizing, staffing ini
lebih luas. Kalau organizing lebih ke memanajemen
sumber daya manusia sedangkan staffing lebih ke sumber daya
secara umum. Misalkan, peralatan dan inventaris yang dimiliki.
4. Coordinating (Mengkoordinasi)
Coordinating ialah fungsi yang bertujuan untuk
meningkatkan efisensi dan efektifitas kinerja, membuat suasana dalam lingkungan
kerja menjadi dinamis, sehat, nyaman, dll. Fungsi ini diemban ditangan manajer,
jadi manajer memiliki fungsi utama untuk mengkoordinasi bawahannya supaya dapat
meningkatkan performa kerja masing-masing.
5. Controlling (Mengontrol)
Ini adalah fungsi terakhir manajemen, setelah semuanya
dilakukan maka langkah terakhir adalah mengontrolnya. Dalam fungsi ini terdapat
elemen-elemen penting, misalkan evaluasi dan pembuatan kebijakan baru. Fungsi
controlling ini penting, supaya kinerja orang-orang didalamnya tidak menurun
minimal standard kalau bisa ya meningkat.
MANAJEMEN ORGANISASI
Definisi / pengertian
manajemen organisasi adalah cabang ilmu manajemen yang fokus mempelajari proses
pengorganisasian dari proses perencanaan hingga pelaksanaan dan pengendalian
(kontrol), serta memimpin setiap sumber daya yang ada pada suatu organisasi dengan
tujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dalam suatu
organisasi, baik organisasi profit maupun non profit pastilah memiliki
tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Mustahil tujuan tersebut bisa dicapai jika
tidak ada manajemen organisasi yang baik dalam organisasi tersebut. Manajemen
organisasi ini berkaitan erat dengan manajemen sumber daya manusia. Karena
dalam organisasi obyek utamanya adalah manusia-manusia yang ada didalamnya.
Jadi, fokus pada
manajemen organisasi ini pada manusianya, kemudian baru pada elemen-elemen
pendukungnya.
TUJUAN-TUJUAN MANAJEMEN
Manajemen ada tentu
ada tujuannya, tujuan paling utama untuk mencapai target yang telah ditentukan.
Lebih jelasnya berikut ini adalah tujuan-tujuan diperlukannya manajemen yang
baik :
§
Bisa menentukan
strategi yang efektif serta efisien untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
§
Melakukan evaluasi
kerja, dan mengkaji ulang akan situasi yang terjadi yang bertujuan untuk
melakukan penyesuaian strategi jika terjadi hal-hal yang diluar strategi.
§
Mengatur dan menjaga
kesehatan emosi (personal), keuangan, dan semua sektor perusahaan supaya
perusahaan bisa mencapai profit yang maksimal.
§
Mengevaluasi dan
meninjau kembali kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang maupun ancaman
yang ada. Dll.
Intinya apa?
Manajemen itu bisa diterapkan dimanapun. Semuanya pasti membutuhkan manajemen,
mulai dari hal kecil yaitu manajemen diri hingga manajemen usaha.
Semuanya membutuhkan manajemen, karena dengan adanya manajemen yang baik dan
solid maka hidup/aktivitas menjadi lebih teratur.
Prinsip-prinsip
manajemen
Menurut Henry
Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen
sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum
manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari.
·
Pembagian
kerja (Division of work)
Pembagian kerja
harus disesuaikan dengan kemampuan dan keahlian sehingga pelaksanaan kerja
berjalan efektif. Oleh karena itu, dalam penempatan karyawan harus
menggunakan prinsip the right man in the right place. Pembagian
kerja harus rasional/objektif, bukan emosional subyektif
yang didasarkan atas dasar like and dislike.
Dengan adanya
prinsip orang yang tepat ditempat yang tepat (the right man in the right
place) akan memberikan jaminan terhadap kestabilan, kelancaran dan
efesiensi kerja.
Pembagian kerja yang baik merupakan kunci bagi penyelengaraan kerja.
kecerobohan dalam pembagian kerja akan berpengaruh kurang baik dan mungkin
menimbulkan kegagalan dalam penyelenggaraan pekerjaan, oleh karena itu, seorang
manajer yang berpengalaman akan menempatkan pembagian kerja sebagai prinsip
utama yang akan menjadi titik tolak bagi prinsip-prinsip lainnya.
·
Wewenang
dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
Setiap karyawan dilengkapi
dengan wewenang untuk melakukan pekerjaan dan setiap wewenang melekat atau
diikuti pertanggungjawaban. Wewenang dan tanggung jawab harus seimbang. Setiap
pekerjaan harus dapat memberikan pertanggungjawaban yang sesuai dengan
wewenang. Oleh karena itu, makin kecil wewenang makin kecil pula
pertanggungjawaban demikian pula sebaliknya.
Tanggung jawab
terbesar terletak pada manajer puncak. Kegagalan suatu usaha bukan terletak
pada karyawan, tetapi terletak pada puncak pimpinannya karena yang mempunyai
wewemang terbesar adalah manajer puncak. oleh karena itu, apabila manajer
puncak tidak mempunyai keahlian dan kepemimpinan, maka wewenang yang ada
padanya merupakan bumerang.
·
Disiplin
(Discipline)
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab. Disiplin ini berhubungan erat dengan wewenang. Apabila wewenang tidak berjalan dengan semestinya, maka disiplin akan hilang. Oleh karena ini, pemegang wewenang harus dapat menanamkan disiplin terhadap dirinya sendiri sehingga mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sesuai dengan wewenang yang ada padanya.
·
Kesatuan
perintah (Unity of command)
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
Dalam melakasanakan pekerjaan, karyawan harus memperhatikan prinsip kesatuan perintah sehingga pelaksanaan kerja dapat dijalankan dengan baik. Karyawan harus tahu kepada siapa ia harus bertanggung jawab sesuai dengan wewenang yang diperolehnya. Perintah yang datang dari manajer lain kepada serorang karyawan akan merusak jalannya wewenang dan tanggung jawab serta pembagian kerja.
·
Kesatuan
pengarahan (Unity of direction)
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
Dalam melaksanakan tugas-tugas dan tanggung jawabnya, karyawan perlu diarahkan menuju sasarannya. Kesatuan pengarahan bertalian erat dengan pembagian kerja. Kesatuan pengarahan tergantung pula terhadap kesatuan perintah. Dalam pelaksanaan kerja bisa saja terjadi adanya dua perintah sehingga menimbulkan arah yang berlawanan. Oleh karena itu, perlu alur yang jelas dari mana karyawan mendapat wewenang untuk melaksanakan pekerjaan dan kepada siapa ia harus mengetahui batas wewenang dan tanggung jawabnya agar tidak terjadi kesalahan. Pelaksanaan kesatuan pengarahan (unity of directiion) tidak dapat terlepas dari pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, disiplin, serta kesatuan perintah.
·
Mengutamakan
kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
Setiap karyawan
harus mengabdikan kepentingan sendiri kepada kepentingan organisasi. Hal
semacam itu merupakan suatu syarat yang sangat penting agar setiap kegiatan berjalan
dengan lancar sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.
Setiap karyawan
dapat mengabdikan kepentingan pribadi kepada kepentingan organisasi apabila
memiliki kesadaran bahwa kepentingan pribadi sebenarnya tergantung kepada
berhasil-tidaknya kepentingan organisasi. Prinsip pengabdian kepentingan
pribadi kepada kepentingan organisasi dapat terwujud, apabila setiap karyawan
merasa senang dalam bekerja sehingga memiliki disiplin yang tinggi.
·
Penggajian
pegawai
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
Gaji atau upah bagi karyawan merupakan kompensasi yang menentukan terwujudnya kelancaran dalam bekerja. Karyawan yang diliputi perasaan cemas dan kekurangan akan sulit berkonsentrasi terhadap tugas dan kewajibannya sehingga dapat mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam bekerja. Oleh karena itu, dalam prinsip penggajian harus dipikirkan bagaimana agar karyawan dapat bekerja dengan tenang. Sistem penggajian harus diperhitungkan agar menimbulkan kedisiplinan dan kegairahan kerja sehingga karyawan berkompetisi untuk membuat prestasi yang lebih besar. Prinsip more pay for more prestige (upah lebih untuk prestasi lebih), dan prinsip upah sama untuk prestasi yang sama perlu diterapkan sebab apabila ada perbedaan akan menimbulkan kelesuan dalam bekerja dan mungkin akan menimbulkan tindakan tidak disiplin.
·
Pemusatan
(Centralization)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
Pemusatan wewenang akan menimbulkan pemusatan tanggung jawab dalam suatu kegiatan. Tanggung jawab terakhir terletak ada orang yang memegang wewenang tertinggi atau manajer puncak. Pemusatan bukan berarti adanya kekuasaan untuk menggunakan wewenang, melainkan untuk menghindari kesimpangsiuran wewenang dan tanggung jawab. Pemusatan wewenang ini juga tidak menghilangkan asas pelimpahan wewenang (delegation of authority)
·
Hierarki
(tingkatan)
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hierarki. Hierarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
Pembagian kerja menimbulkan adanya atasan dan bawahan. Bila pembagian kerja ini mencakup area yang cukup luas akan menimbulkan hierarki. Hierarki diukur dari wewenang terbesar yang berada pada manajer puncak dan seterusnya berurutan ke bawah. dengan adanya hierarki ini, maka setiap karyawan akan mengetahui kepada siapa ia harus bertanggung jawab dan dari siapa ia mendapat perintah.
·
Ketertiban
(Order)
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
Ketertiban dalam melaksanakan pekerjaan merupakan syarat utama karena pada dasarnya tidak ada orang yang bisa bekerja dalam keadaan kacau atau tegang. Ketertiban dalam suatu pekerjaan dapat terwujud apabila seluruh karyawan, baik atasan maupun bawahan mempunyai disiplin yang tinggi. Oleh karena itu, ketertiban dan disiplin sangat dibutuhkan dalam mencapai tujuan.
·
Keadilan
dan kejujuran
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
Keadilan dan kejujuran merupakan salah satu syarat untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keadilan dan kejujuran terkait dengan moral karyawan dan tidak dapat dipisahkan. Keadilan dan kejujuran harus ditegakkan mulai dari atasan karena atasan memiliki wewenang yang paling besar. Manajer yang adil dan jujur akan menggunakan wewenangnya dengan sebaik-baiknya untuk melakukan keadilan dan kejujuran pada bawahannya.
·
Stabilitas
kondisi karyawan
Dalam setiap
kegiatan kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan
berjalan dengan lancar. Kestabilan karyawan terwujud karena adanya disiplin
kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.
Manusia sebagai
makhluk sosial yang berbudaya memiliki keinginan, perasaan dan
pikiran. Apabila keinginannya tidak terpenuhi, perasaan tertekan dan pikiran
yang kacau akan menimbulkan goncangan dalam bekerja.
·
Prakarsa
(Inisiative)
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
Prakarsa timbul dari dalam diri seseorang yang menggunakan daya pikir. Prakarsa menimbulkan kehendak untuk mewujudkan suatu yang berguna bagi penyelesaian pekerjaan dengan sebaik-beiknya. Jadi dalam prakarsa terhimpun kehendak, perasaan, pikiran, keahlian dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, setiap prakarsa yang datang dari karyawan harus dihargai. Prakarsa (inisiatif) mengandung arti menghargai orang lain, karena itu hakikatnya manusia butuh penghargaan. Setiap penolakan terhadap prakarsa karyawan merupakan salah satu langkah untuk menolak gairah kerja. Oleh karena itu, seorang manajer yang bijak akan menerima dengan senang hari prakarsa-prakarsa yang dilahirkan karyawannya.
·
Semangat
kesatuan dan semangat korps
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.
Setiap karyawan harus memiliki rasa kesatuan, yaitu rasa senasib sepenanggungan sehingga menimbulkan semangat kerja sama yang baik. semangat kesatuan akan lahir apabila setiap karyawan mempunyai kesadaran bahwa setiap karyawan berarti bagi karyawan lain dan karyawan lain sangat dibutuhkan oleh dirinya. Manajer yang memiliki kepemimpinan akan mampu melahirkan semangat kesatuan (esprit de corp), sedangkan manajer yang suka memaksa dengan cara-cara yang kasar akan melahirkan friction de corp (perpecahan dalam korp) dan membawa bencana.
Kesimpulan
Suatu perencanaan binis harus dibuat secara komprehensif sehingga bisnis yang akan dikembangkan mempunyai prespektif rencana kedepan yang jelas, dan memberikan arahan rencana pengembangan bisnis secara global dan mampu bersaing secara internasional. Diperlukan sifat
yang obyektif dalam
menyusun perencanaan bisnis, serta didukung oleh informasi yang akurat sehingga perencanaan yang dibuat tidak bias dengan perkembangan dan peluang bisnis
kedapan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip_manajemen
http://zocara.blogspot.com/2016/04/pengertian-manajemen-lengkap.htmlhttp://rocketmanajemen.com/pengertian-manajemen/
http://umum-pengertian.blogspot.com/2016/01/pengertian-manajemen-secara-umum-adalah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar