Abstrak
Peningkatan kinerja pegawai dipengaruhi oleh berbagai faktor baik untuk
datang dari petugas itu sendiri dan juga datang dari institusi lingkungan
Hidup. Faktor-faktor yang datang di petugas diri antara lain
komunikasi dan gaya kepemimpinan. Komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Komitmen karyawan lembaga dapat dijadikan salah satu jaminan untuk menjaga kelangsungan institusi. Seorang pemimpin mengaku harus memiliki kemampuan memimpin dan kemampuan intelektual yang tidak diragukan sehingga dalam memutuskan kebijakan diterima dengan baik dalam memimpin organisasi.
komunikasi dan gaya kepemimpinan. Komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pegawai. Komitmen karyawan lembaga dapat dijadikan salah satu jaminan untuk menjaga kelangsungan institusi. Seorang pemimpin mengaku harus memiliki kemampuan memimpin dan kemampuan intelektual yang tidak diragukan sehingga dalam memutuskan kebijakan diterima dengan baik dalam memimpin organisasi.
Kata Kunci
Gaya kepemimpinan, gaya komunikasi, komitment,
Pendahuluan
Menurut Buchari Zainun, (2001:
51) dalam Kristianto Manajemen
sumberdaya manusia bukanlah
suatu yang baru
di lingkungan suatu organisasi.
Upaya manusia, bukan suatu yang statis, tetapi terus berkembang dan berubah
seirama dengan dinamika kehidupan manusia yang berlangsung dalam
kebersamaan. Keberhasilan suatu
instansi ditunjang oleh beberapa
faktor, diantaranya
peranan sumberdaya manusia,
oleh karenanya instansi
harus memahami perilaku dari
pegawai. Hal ini
disebabkan pegawai merupakan
penggerak utama dalam
organisasi, sehingga harus
mendapatkan perhatian yang lebih serius.
Komunikasi kepemimpinan
merupakan komunikasi yang dilakukan pemimpin kepada bawahan organisasinya.
Dalam penerapannya, pemimpin dapat menggunakan berbagai macam jenis komunikasi
kepemimpinan sesuai dengan gaya masing masing yang dipengaruhi oleh banyak
faktor. Jenis komunikasi kepemimpinan atau gaya komunikasi kepemimpinan wajib
dimiliki oleh seorang pemimpin. Gaya komunikasi kepemimpinan ini harus
digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya untuk mencapai target
organisasi.
Tugas seorang
pimpinan suatu instansi untuk mempengaruhi bawahannya, dalam arti mengarahkan,
membimbing, menggerakkan dan mengontrol bawahan agar dalam setiap tindakannya
sesuai dengan keinginan organisasi serta mengarahkan penggunaan fasilitas yang
ada demi tujuan organisasi, bagaimanapun lengkapnya peralatan kerja, faktor
manusia harus mendapatkan perhatian yang sungguh-sungguh karena manusia paling
menentukan berhasil dan tidaknya suatu organisasi. Seorang pemimpin dituntut
harus mempunyai kemampuan memimpin dan kemampuan intelektual yang tidak
diragukan sehingga di dalam memutuskan suatu kebijakan diterima baik di dalam
organisasi yang dipimpinnya. Dengan adanya kepemimpinan manajerial yang
memadai, maka pegawai akan memiliki persepsi yang baik sehingga segala
tindakannya akan dijadikan panutan atau tauladan bawahannya dalam melaksanakan
pekerjaan.
Pembahasan
A.
Gaya
kepemimpinan
Secara
sederhana, proses pengelolaan organisasi mencakup empat tahap, yaitu
“perencanaan (planning, mengorganisasikan, pengarahan dan pengawasan biasanya disingkat dengan POAC”. Apabila
salah satu unsur tersebut tidak berjalan dengan baik, maka akan menimbulkan
ketimpangan-ketimpangan dalam semua aktivitasnya sehingga akan mempengaruhi
pencapaian tujuan organisasi. Kutip Zamroni, (2000: 3) dalam kristianto.
Menurut Saul.
W. Gellerman, (2003) dalam Hidayat .Gaya (style of leadership) ternyata
merupakan ringkasan dari bagaimana seorang pemimpin melaksanakan fungsi kepemimpinannya
dan bagaimana ia dilihat oleh mereka yang berusaha dipimpinnya atau mereka yang
mungkin sedang mengamati dari luar.
Menurut Kartini Kartono (2001: 135) dalam Kristianto
“Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan pengarahan yang konstruktif
kepada orang lain untuk melakukan suatu usaha kooperatif mencapai tujuan yang
telah direncanakan.” Feithzal Rivai (2004: 78) mengemukakan “Kepemimpinan
adalah kemampuan memperoleh consensus dan keterikatan pada sasaran bersama,
melampuai syarat-syarat organisasi, yang dicapai dengan pengalaman sumbangan
dan kepuasan dikelompok kerja.
Menurut Sondang
P. Siagian (1997:
46) dalam kirstianto: Kepemimpinan
yaitu kemampuan
seseorang/atau sekelompok orang
untuk antara lain
memperoleh kepercayaan dari orang-orang yang
dipimpin dan keterampilan
untuk menggerakkan orang-orang yang dipimpin
itu sehingga pencapai
tujuan yang telah
ditetapkan dapat terlaksana dengan efektif, efisien, dan
ekonomis.
Pada dasarnya
di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama,yaitu unsur pengarahan
(directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Sedangkan
berdasarkan kepribadian maka gaya kepemimpinan dibedakan menjadi (Robert
Albanese, David D. Van Fleet, 1994) :
1.
Gaya kepemimpinan kharismatis
merupakan gaya kepemimpinan yang mampu
menarik atensi banyak orang, Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang
membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan kepribadian kuning ini
visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
2.
Gaya Kepemimpinan Otoriter
Merupakan gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter Dalam gaya kepemimpinan otoriter, pemimpin mengendalikan semua aspek
kegiatan.
3.
Gaya kepemimpinan demokratis
Merupakan gaya pemimpin yang memberikanwewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan
demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung
jawab para bawahannya.
4.
Gaya Kepemimpinan Moralis
Merupakan gaya kepemimpinan yang paling
menghargai bawahannya. Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya
hangat dan sopan kepada semua orang. Pemimpin bergaya moralis pada dasarnya
memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya.
B.
Komunikasi kepemimpinan
Menurut Hidayat (2018) Gaya kepemimpinan ini biasanya
didasarkan oleh beberapa pola dasar yakni mementingkan hubungan kerja sama,
mementingkan pelaksanaan pekerjaan dan mementingkan hasil dari pekerjaan. Untuk
mengetahui berbagai jenis komunikasi kepemimpinan, berikut adalah contoh gaya
komunikasi kepemimpinan yang biasa digunakan:
1.
Gaya Controlling
Gaya komunikasi kepemimpinan model ini
mementingkan kendali atas organisasi. Pemimpin dengan gaya komunikasi
controlling akan membatasi dan cenderung mengatur perilaku, pikiran dan
tanggapan bawahannya.
2.
Gaya Equalitarian
Gaya komunikasi kepemimpinan jenis ini
mengedepankan aspek kesamaan
dalam komunikasi. Komunikasi
kepemimpinan jenis ini melakukan penyebaran
informasi atau ide dengan arus dua
arah, baik dari atasan ke bawahan maupun
sebaliknya.
3.
Gaya Struktural
Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini,
pemimpin memberikan informasi
yang bertujuan untuk pemantapan
perintah penugasan, jadwal penugasan dan
struktur organisasi.
4.
Gaya Dinamis
Komunikasi kepemimpinan gaya dinamis
ini artinya pelaku komunikasi akan
bersikap lebih agresif dalam
menyampaikan dan menangkap pesan. Dalam gaya ini, baik pemimpin dan bawahan
sadar betul bahwa lingkungan organisasi mereka dinamis sehingga berfokus pada
tindakan.
5.
Gaya Relinqushing
Dalam gaya komunikasi kepemimpinan ini,
pemimpin memiliki sifat bersedia
dalam menerima saran atau ide dari
orang lain. Pemimpin bersedia menurunkan
keinginannya dalam memberi perintah dan
mengatur pegawainya.
B.
Komitment organisasi
Komitmen organisasi merupakan suatu keadaan sejauh mana seorang karyawan
memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara
keanggotaan dalam organisasi” menurut Robbin, (1996: 171) dalam kristianto.
Mitchell dalam Feithzal Rivai (2004: 27) dalam kristianto menyatakan bahwa
“komitmen organisasi merupakan loyalitas dan identifikasi individu terhadap
organisasi.” Lebih lanjut Mitchell dalam Feithzal Rivai (2004: 27) mengemukakan
bahwa “Mereka mempunyai komitmen tinggi cenderung lebih bertahan dan rendah
absensinya daripada yang komitmennya rendah.”
Contoh Kasus :
1.
Chairul Tanjung
Demi menjaga kepuasan pelanggan. Dia pernah menelpon Customer Service Bank
Mega untuk memastikan bahwa line telpon Bank Mega mudah dihubungi.
Chairul Tanjung (ejaan
Soewandi: Chairul Tandjung, lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 53 tahun) adalah pengusaha asalIndonesia. Ia menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014 hingga 27 Oktober 2014. Namanya dikenal luas sebagai pengusaha sukses yang memimpin CT Corp.
Chairul memulainya bisnisnya ketika ia kuliah
di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia,
Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Kini
perusahaan konglomerasi miliknya CT Corp, menjadi sebuah perusahaan yang
membawahi beberapa anak perusahaan seperti Trans Corp, Bank Mega, dan CT Global Resources.
Chairul Tanjung, CEO CT Corp dan mantan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Indonesia, Jumat (22/9) menjelaskan kegiatan Humas, Media
landscape di Indonesia dan Business Communication Leadership.
"Komunikasi dalam dunia bisnis haruslah berubah menjadi lebih
interaktif dan dua arah, terutama dalam menjalani bisnis yang berhubungan
langsung dengan konsumen. Beriklan tidaklah cukup untuk menginformasikan atau
meningkatkan kesadaran khalayak pada produk ataupun perusahaan kita," ujar
Chairul Tanjung.
"Konsumen adalah salah satu Humas terbaik kita, kenapa? Karena
mereka serta merta berbagi pengalamannya kepada sekitarnya. Oleh karena itu
yang bisa kita lakukan adalah mengakomodasi atau memastikan kepuasan mereka
terhadap produk ataupun layanan perusahaan kita," kata Chairul Tanjung
menambahkan.
Kesimpulan
Seiring perkembangan zaman, kepemimpinan secara ilmiah mulai berkembang
dengan pertumbuhan manajemen ilmiah yang lebih dikenal dengan ilmu tentang
memimpin. Hal ini terlihat dari banyaknya leteratur yang mengkaji tentang
leadership dengan berbagai sudut pandang atau perspektifnya. Kepemimpinan tidak
hanya dilihat dari baiknya saja, akan tetapi dapat dilihat dari penyiapan
sesuatu berencana dan komitment dalam diri dan dapat melatih calon – calon
pemimpin.
Daftar Pustaka
Hidayat, Atep
Afia.2018.Komunikasi dan model kepemimpinan.Modul perkuliahan Kewirausahaan
I.Universitas Mercubuana. Jakarta
Kristianto, Djoko.2009. Komitmen Organisasi, Model Kepemimpinan Manajerial dan
pengaruhnya terhadap Kinerja.
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan
Vol. 9, No. 1, April 2009 : 45 – 52. Fakultas Ekonomi Universitas Selamet
Riyadi. Surakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar