Start-up
pertama adalah Tokopedia merupakan salah satu pusat perbelanjaan dari Indonesia
yang mengusung model bisnis online. Tokopedia memungkinkan setiap individu,
toko kecil dan brand untuk membuka dan mengelola toko online.
Sejak diluncurkan sampai hingga akhir 2017, layanan dasar Tokopedia bisa digunakan oleh semua orang secara gratis. Tokopedia.com resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009.
Sejak diluncurkan sampai hingga akhir 2017, layanan dasar Tokopedia bisa digunakan oleh semua orang secara gratis. Tokopedia.com resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009.
Sejak
resmi diluncurkan, PT Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet
Indonesia dengan pertumbuhan yang sangat pesat dan diminati oleh masyrakat
karna kemudahanannya dalam mengakses dan pelayanan yang cukup baik dan
dipercaya, namun keberhasilan tokopedia tidak mudah, tokopedia mengalami
kendala di awal pendanaan usahanya dan sulit untuk mendapatkan suntikan dana
dari investor namun tahun-tahun berikutnya mulai mendatkan suntikan dana dari
beberapa investor dan menjadi salah satu perusahaan jasa e-comerce yang sangat
suksek.
Selanjutnya
Bukalapak, Bukalapak didirikan oleh seorang anak sederhana bernama Achmad Zaky
beliau memadukan antara berwirausaha dengan dunia online. Bukalapak pada awal
tahun 2010 sebagai divisi agensi digital bernama Suitmedia yang berbasis di
Jakarta. Pada September 2011 Bukalapak menjadi PT dan dikelola oleh manajemen
yang dipimpin oleh Achmad Zaky sebagai CEO (Chief Executive Office) dan Nugroho
Herucahyono sebagai CTO (Chief Technology Officer).
Setahun kemudian, Bukalapak
mendapat investasi dari Batavia Incubator (perusahaan gabungan dari Rebright
Partners, Japanese Incubator dan Corfina Group) tahun 2012, Bukalapak GREE
Ventures, Maret 2014,mendapat investasi oleh Aucfan, IREP, 500 Startups, dan
GREE Ventures. Lalu bukalapak terus berinovasi dengan membuat aplikasi untuk
android dan telah didownload lebih dari 87.000 user. Pada 25 Juni bukalapak
menambahkan fitur Quick buy. Disatu sisi Bukalapk juga memiliki masalah yaitu
laporan keuangan EMTEK tahun 2015 (pemilik 49% saham Bukalapak), diketahui
bahwa Bukalapak telah mendapatkan dana investasi dari EMTEK total hingga Rp 439
miliar, sepanjang tahun 2015 Bukalapak tercatat masih merugi hingga Rp229
miliar, dengan pemasukan Rp 6,4miliar. Serta masalah penipuan sehingga
Bukalapak membuat Sistem Pembayaran Buka Dompet
Yang ketiga adalah Traveloka,
Traveloka adalah sebuah online travel
agent, Traveloka adalah website pencarian dan pembelian tiket pesawat dan hotel
secara online yang paling besar di Indonesia. Perusahaan didirikan pada
tahun 2012 oleh Ferry Unardi, Derianto Kusuma, dan Albert. Pada pertengahan tahun 2013
Traveloka kemudian berubah menjadi situs reservasi tiket pesawat di mana
pengguna dapat melakukan pemesanan di situs Traveloka.com.s
Pada bulan Maret 2014, Ferry Unardi
menyatakan bahwa Traveloka akan segera masuk ke bisnis reservasi kamar hotel.
Pada bulan Juli 2014, jasa pemesanan hotel telah tersedia di
situs Traveloka.
Traveloka telah memperoleh dua kali pendanaan sejauh ini.
Pendanaan pertama yang tidak disebutkan jumlahnya berasal dari East
Ventures pada tahun 2012. Tahap kedua datang sekitar setahun
kemudian saat Samwer bersaudara dari Rocket Internet memberikan investasi seri
A ke Traveloka melalui Global Founder Capital (GFC).
Selanjutnya
Aplikasi Go-jek merupakan salah satu aplikasi ojek online yang saat ini banyak
digunakan oleh masyarakat Indonesia, selain karena memudahkan ketika ingin
bepergian, juga aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti go-glam, go-clean, go-tix, go-massage, dan
sebagainya. Aplikasinya pun memiliki rating tinggi
Namun, dibalik jutaan kelebihan
yang dimiliki oleh Aplikasi Go-Jek ini, terdapat pula beberapa kelemahan.
Misalnya, keluhan yang ditulis oleh seorang blogger yang dikutip dari blog-nya
mengatakan bahwa “Kalau bicara soal Go Jek Apps,
masih inget banget gimana dulu tuh saya ngalamin yang namanya error di jam-jam
tertentu. Pesan gagal eh malah yang datang lebih dari satu Go Ride.”
Terakhir, yaitu
perusahaan Grab. Menurut sang tukang ojek, sejak bergabung Grab Bike dia seakan
tidak pernah kehabisan pelanggan. “Pokoknya benar-benar cari duit sekuatnya,
sesehatnya, mau jam berapa aja pasti ada sewa”. Dia juga menceritakan kalau
dalam 1 bulan ini saja pendapatannya rata-rata 1,5 – 2 juta perminggu.
“Pokoknya alhamdulillah banget deh mbak. Terima kasih sama Grab Bike. Cari duit
jadi gampang banget”.
Referensi
https://abdullahlubisblog.wordpress.com/2016/03/02/www-traveloka-com/
(diakses pada tanggal 13 agustus 2017, Pukul 12.48 WIB)
Leighton
Cosseboom, Mengapa Traveloka bisa menjadi
startup unicorn pertama
di Indonesia, https://id.techinasia.com/traveloka-startup-unicorn-analisis-pasar diakses pada
tanggal 13 September 2017, Pukul 12.51 WIB)
Meilia Adhayanti, Artikel Bisnis Traveloka, http://adhayantimeilia.blogspot.co.id/2015/12/artikel-bisnis-travelokacom.html
diakses pada tanggal 13 September 2017, pukul 12.54 WIB
https://www.labana.id/view/emtek-suntikkan-dana-total-43269-miliar-rupiah-ke-bukalapak-com/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C5180240307
diakses pada tanggal 10 September 2017
https://blog.bukalapak.com/?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C2264527630
diakses pada tanggal 10 September 2017
https://www.maxmanroe.com/bukalapak-com-startup-yang-mempelopori-keamanan-transaksi-online.html?_e_pi_=7%2CPAGE_ID10%2C8297983793
diakses pada tanggal 10 September 2017
http://www.febriyanlukito.com/review-aplikasi-go-jek-indonesia-layanan-terbaru-gojek-line/
http://rumahinspirasi.com/pengalaman-menggunakan-gojek-dan-grab-bike/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar