I.
PENDAHULUAN
Persepsi pada
awalnya merupakan suatu tugas akhir yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa gabungan
dari beberapa program studi yang sedang menempuh mata kuliah kewirausahaan 1
untuk mengikuti pekan kewirausahaan yang dilaksanakan oleh pihak kampus kami. Pemberian
nama persepsi pada usaha kami juga merupakan nama gabungan dari beberapa
program studi yang disingkat.
Persepsi sendiri di ambil dari
suatu pembahasan yang paling dasar dan yang paling sering dibahas dalam ilmu
Psikologi. Persepsi adalah penafsiran, pandangan, ataupun penilaian seseorang
akan suatu hal. Setiap orang
memiliki pandangan masing-masing yang berbeda satu sama lain. Jadi, diharapkan brand
ini kedepannya menjadi suatu brand yang unik dan memiliki kesan tersendiri bagi
setiap individu yang memakainya. Brand atau bisnis ini
bermain di sektor
clothing atau merchandise yang di desain bertemakan psikologi, namun bersifat
universal atau umum karena dapat digunakan oleh semua kalangan non-psikologi juga.
Untuk
menarik serta memiliki nilai lebih pada produk kami, kami menggunakan packaging.
packaging sendiri
memiliki arti yaitu kemasan. Jadi, Packaging disini
digunakan untuk mengemas
suatu barang agar rapih dan bersih. Fungsi kemasan sangat penting yaitu untuk
melindungi, serta mengamankan produk yang berada di dalamnya. Selain itu,
kemasan juga bertujuan untuk memberi nilai lebih pada suatu produk,
seperti lebih rapih, lebih bersih, lebih mudah dibawa, lebih bagus, lebih
mempunyai citra, lebih awet, lebih tahan lama, meningkatkan harga, serta menjadi daya tarik (minat)
konsumen. Kami
mencoba untuk menarik perhatian konsumen karena, diharapkan produk ini dapat mendorong
konsumen untuk memilih produk kami
yang menggunakan Packaging yang memiliki
kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan kemasan biasa lainnya.
II. KONSUMEN
Konsumen
atau target pasar kami fokuskan kepada kalangan anak muda yang kami anggap
sebagai individu yang memiliki daya minat yang tinggi, terutama mahasiswa di
sekitar lingkungan kampus yang di mana kami memulai bisnis ini. Secara umum
produk kami dapat digunakan oleh semua kalangan karena desainnya bertemakan
ilmu pengetahuan yaitu psikologi, hanya saja kami lebih fokus kepada kalangan
anak muda yang sangat menggemari fashio, merchandise atau clothing distro.
III. MEMULAI BISNIS
Untuk
menjalankan peluang bisnis ini, ada beberapa hal penting yang perlu disiapkan
terlebih dahulu, antara lain sebagai berikut :
1. Skill
dan Pengetahuan
Saya sendiri selaku yang menjalankan bisnis ini mempunyai
keahlian di bidang desain serta juga saya cukup memiliki pengetahuan dibidang
trend mode clothing distro yang sedang berkembang. Kebanyakan clothing distro
atau merchandise di pasaran jarang sekali yang bertemakan ilmu pengetahuan,
rata-rata bertemakan fiksi atau tidak nyata, kartun, dan kurang memiliki makna,
masih jarang yang betemakan pengetahuan dalam desainnya.
2. Kerjasama/Jaringan
Dalam menjalankan bisnis ini yang terbilang masih baru
saya mulai, dalam pembuatan produk saya melakukan kerja sama dengan clothing
distro lokal di daerah rumah saya yaitu Rhytme, kami menyerahkan proses
pengerjaan penyablonan kepada mereka sedangkan untuk bahan baku seperti kaos,
totebag dll kami membeli yang sudah jadi atau tersedia di pasar.
3. Tenaga
Kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam bisnis ini adalah orang
yang kreatif, ia dapat membuat suatu desain yang berbeda dengan yang lannya
sehingga memberikan nuansa baru pada kaos atau produk yang akan kita buat,
serta seseorang yang memiliki kemauan untuk bekerja keras.
4. Kualitas
Kualitas dari produk kami sangat diperhatikan, kami
selalu memeriksa atau mengecek kembali apakah bahan baku yang diperlukan sudah
sesuai dan siap untuk diproduksi, begitupun setelah proses produksi kami tetap
melakukan pengecekan apakah ada produk yang tidak sesuai (cacat) sebelum
dijual. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir rasa kecewa atau ketidakpuasan
dari konsumen.
5. Trending
Topic
Trend yang sedang ada di pasaran saat ini adalah
rata-rata adalah produk clothing yang tidak hanya berupa kaos, tetapi kemeja,
hoodie, sweater, topi, dompet dll. Kalangan anak muda saat ini lebih menyukai
desain pakaian yang simple namun tetap keren seperti gaya pakaian vintage (era
80an – 90an) atau sporty dan trendy.
IV.
Keuntungan Bisnis
Tak bisa dipungkiri pakaian sampai kapanpun akan tetap
digandrungi dan selalu disukai oleh para konsumen dari berbagai kalangan, baik
dari yang muda maupun yang tua. tidak main-main, tidak sedikit dari mereka yang
rela mengeluarkan uang lebih hanya untuk sebuah pakaian yang mereka sukai
meskipun terkadang mereka tidak terlalu membutuhkannya, terutama kalangan anak
muda yang sangat suka berbelanja dan cenderung konsumtif. Peluang inilah yang
dapat kami manfaatkan untuk mendapatkan keuntungan yang kebih setiap bulannya
dengan bisnis clothing/merchandise yang saat ini memiliki daya jual yang cukup
tinggi.
V.
KENDALA BISNIS
Beberapa kendala yang sering dihadapi diantaranya adalah
modal, modal disini perannya sangat penting karena tanpa adanya atau kurangnya
modal seseorang akan kesulitan untuk menjalankan bisnisnya. Yang kedua adalah
ketersediaan bahan baku di pasaran terkadang cukup sulit untuk didapatkan dan
sering kali datang terlambat, hal ini pula yang dapat menghambat usaha kami
dalam proses produksi sehingga produksi tidak jalan atau selesai tepat pada
waktunya.
Selain itu, kami juga harus bersaing sangat ketat dan
cukup keras dengan produk-produk kompetitor yang sudah terlebih dahulu
menjajaki bisnis di bidang ini serta memiliki nama (brand terkenal). Karena hal
itulah, kami akan melakukan usaha sebisa mungkin yang bisa kami lakukan untuk
mampu bersaing dengan para kompetitor, kami juga akan melakukan kerja sama
dengan supplier bahan baku untuk membantu kami dalam proses produksi sehingga
bisnis ini dapat berjalan terus dengan baik.
VI.
STRATEGI PEMASARAN
Untuk memperluas jaringan pemasaran produk
clothing/merchandise, ke depannya kami akan mengikuti event-event atau pameran
Kewirausahaan atau UKM, baik yang diadakan oleh kampus maupun instansi
pemerintah maupun swasta. Melalui kegiatan tersebut, kami bisa mengenalkan
produk-produk kami kepada masyarakat luas, menjalin kerja sama, serta
memperbesar peluang pasar yang kami miliki.
Disamping itu, kami juga akan memasarkan atau melakuka
promossi produk kami melalui media sosial seperti facebook, twitter, istagram
dan lain-lain untuk mempermudah para konsumen memesan dan melihat berbagai
produk kami tanpa harus datang ke toko kami. Barang yang dipesan akan dikirim
melalui jasa pengiriman langsung ke rumah pemesan, hal ini akan menghemat waktu
dan biaya tanpa mengeluarkan tenaga lebih.
VII.
KUNCI SUSKSES
Sebagai pelaku UKM memang tidak mudah, meskipun banyak
pelaku UKM yang sudah suskses mengatakan bahwa berwirausaha itu cukup mudah, ya!
sudah jelas karena mereka sudah sukses sehingga mereka dapat mengatakan hal
yang seperti itu. Namun bagaimana untuk mahasiswa sebagai pelaku bisnis atau
usaha yang baru saja memulainya? Yang terpenting adalah action, sebab cukup
banyak dari mahasiswa yang ingin memulai bisnis mengatakan bahwa mereka mau
berwirausaha dan bekerja keras namun tidak diiringi dengan tindakan (action) yang dilakukan untuk memulainya.
Hal itu disebabkan masih kurangnya mental dan keberanian dari mahasiswa itu
sendiri untuk melakukannya, sebab mereka masih merasa takut mengalami kerugian
dan takut akan kegagalan meskipun hal tersebut belum pasti terjadi pada mereka
asalkan mereka mau untuk menjalankannya. Kegagalan merupakan hal umum yang
dialami oleh seseorang yang sukses dalam berwirausaha, karena dari kegagalan
tersebut mereka belajar apa saja yang perlu diperbaiki, dimanakah gapnya, serta
menganalisis apa yang akan terjadi ke depannya sehingga ia dapat meminimalisir
atau menghindari kesalahan-kesalahan sebelumnya terjadi sehingga tidak terjadi
lagi ke depannya yang dikhawatirkan akan menghambat usaha.
VIII. ANALISA EKONOMI
1.
Asumsi
·
Produksi kaos sebanyak
25 lusin
·
Proses produksi
dilakukan di rumah, tanpa menyewa tempat usaha
·
Proses sablon dibantu
oleh Rhythm Invisible (kerjasama)
2.
Modal
Awal
·
Mesin jahit (Rp
1.000.000 x 3 buah) Rp 3.000.000
·
Hanger Rp 500.000
·
Peralatan
produksi (jarum, benang, guntinh dll) Rp
1.000.000 +
Total Rp
4.500.000
3.
Biaya
Penyusutan
Peralatan
mengalami penyusutan, setelah masa pemakaian sebagai berikut:
·
Mesin jahit: 1/60 x Rp
3.000.000 Rp
50.000
·
Hanger: 1/36 x Rp 500.000 Rp
13.888
·
Peralatan
produksi: 1/36 x Rp 1.000.000 Rp
27.777 +
Total penyusutan Rp 91.665
4.
Biaya
Produksi per Bulan
·
Bahan baku (Kain,
Benang, Karet Pakaian) Rp
6.000.000
·
Sablon Rp
5.000.000
·
Biaya listrik dan
telepon Rp
500.000
·
Biaya transportasi Rp
500.000
·
Biaya
penyusutan peralatan Rp
91.665 +
Total Rp
12.091.665
5.
Omset
per Bulan
Penjualan
kaos: Rp 80.000 x 300pcs Rp
24.000.000
6.
Laba
Bersih per Bulan
Rp
24.000.000 – Rp 12.091.665 Rp
11.908.335
7. Return
of Investment (ROI)
(modal
awal + biaya produksi) : laba bersih per bulan ±
2 bulan
Semoga
informasi yang saya berikan dapat bermanfaat bagi para pembaca serta membangkitkan
usaha kecil menengah dengan memproduksi kaos, dan menjadi salah satu inspirasi
bisnis yang bias dijalankan untuk mendatangkan untung besar setiap bulannya. Mulai
dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Ayo berbisnis!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar