Materi Pembelajaran 02
🎯 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan
mampu:
- Menganalisis penerapan
mindset growth dan opportunity-oriented dalam konteks peluang dan
tantangan di era disrupsi.
- Mengidentifikasi sumber
motivasi internal dan eksternal serta mengukur pengaruhnya terhadap
ketahanan berwirausaha.
- Mengevaluasi pentingnya
etika dan tanggung jawab sosial sebagai keunggulan kompetitif dan pilar
keberlanjutan usaha.
- Merancang strategi
pengembangan daya tahan (resilience) dan ketangguhan mental untuk
menghadapi ketidakpastian.
- Mengidentifikasi dengan
tepat karakteristik dan kompetensi wirausahawan sukses yang diperlukan di
era disrupsi.
🧠 A. Mindset Wirausaha:
Growth dan Opportunity Oriented di Era Disrupsi
1. Fixed vs. Growth Mindset: Dasar Psikologis
- Fixed
Mindset (Carol Dweck): Keyakinan bahwa kemampuan, kecerdasan, dan
bakat adalah sifat tetap. Individu cenderung menghindari tantangan, mudah
menyerah, dan menganggap usaha sebagai hal yang tidak berguna.
- Growth
Mindset (Carol Dweck): Keyakinan bahwa kemampuan dasar dapat
dikembangkan melalui dedikasi, usaha, dan belajar dari kegagalan. Individu
merangkul tantangan, bertahan dalam menghadapi kemunduran, dan melihat
usaha sebagai jalan menuju penguasaan. Inilah mindset dasar yang
non-negotiable bagi wirausaha di era disrupsi.
2. Opportunity-Oriented dalam Gelombang Disrupsi
Era disrupsi yang ditandai oleh teknologi digital, AI, dan perubahan cepat
bukanlah ancaman, melainkan lahan subur peluang baru bagi yang
memiliki pola pikir yang tepat.
- Melihat
Masalah sebagai Peluang: Setiap perubahan dan ketidaknyamanan
yang diciptakan oleh disrupsi melahirkan masalah baru, yang merupakan
permintaan atas solusi baru.
- Contoh
Penerapan: Startup seperti Gojek melihat masalah
transportasi dan pembayaran yang tidak teratur sebagai peluang untuk
menciptakan super-app. Tokopedia melihat distrust dalam
jual-beli online sebagai peluang untuk menciptakan platform terpercaya.
3. Kompetensi Kunci di Era Disrupsi:
- Adaptability
(Kemampuan Beradaptasi): Kecepatan dalam mempelajari hal baru dan
menyesuaikan strategi.
- Learning
Agility (Kelincahan Belajar): Kemampuan untuk belajar dari
pengalaman dan kemudian menerapkan pembelajaran tersebut ke situasi baru
dan berbeda.
- Curiosity
(Rasa Ingin Tahu): Selalu mempertanyakan status quo dan mencari
cara-cara baru yang lebih baik.
💪 B. Motivasi Internal
dan Eksternal dalam Berwirausaha
1. Memetakan Sumber Motivasi
- Motivasi
Internal (Intrinsik):
- Passion
& Purpose: Kecintaan terhadap suatu bidang dan keinginan
untuk menyelesaikan suatu masalah (The Why - Simon Sinek).
- Kebebasan
& Otonomi: Keinginan untuk menjadi bos atas diri sendiri,
mengatur waktu dan nasib sendiri.
- Mastery: Dorongan
untuk menguasai suatu keterampilan atau bidang tertentu.
- Kebutuhan
Aktualisasi Diri: Puncak kebutuhan dalam hierarki Maslow, yaitu
keinginan untuk mewujudkan potensi diri sepenuhnya.
- Motivasi
Eksternal (Ekstrinsik):
- Financial
Reward: Mencari kekayaan dan keuntungan materi.
- Pengakuan
& Status: Keinginan untuk diakui oleh masyarakat atau
kelompok tertentu.
- Pressure
Eksternal: Dorongan dari kebutuhan ekonomi (PHK, biaya hidup)
atau tekanan keluarga.
2. Ketahanan Motivasi di Tengah Krisis
- Motivasi
intrinsik terbukti lebih tahan lama dan berkelanjutan dalam
menghadapi tekanan, kegagalan, dan ketidakpastian yang inherent dalam
dunia wirausaha, terutama di era disrupsi.
- Motivasi
eksternal dapat menjadi pemantik awal yang baik, tetapi seringkali tidak
cukup untuk bertahan dalam jangka panjang.
3. Kompetensi Kunci di Era Disrupsi:
- Self-Awareness
(Kesadaran Diri): Kemampuan untuk memahami secara mendalam
motivasi, kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai diri sendiri.
- Grit
(Keteguhan Hati): Kombinasi antara passion dan perseverance
(ketekunan) untuk tujuan jangka panjang.
⚖️ C. Etika dan Tanggung Jawab
Sosial Wirausaha (ESG)
1. Etika Bisnis sebagai Fondasi
- Kejujuran
(Honesty) & Integritas: Konsistensi antara perkataan dan
perbuatan.
- Transparansi: Keterbukaan
dalam komunikasi, terutama kepada konsumen dan investor.
- Keadilan
(Fairness): Memperlakukan semua pemangku kepentingan
(stakeholders) secara adil, termasuk kompetitor.
2. Tanggung Jawab Sosial & Sustainability (ESG)
sebagai Strategi
- Konsep
Triple Bottom Line (People, Planet, Profit): Kesuksesan usaha
tidak hanya diukur dari laba finansial, tetapi juga dari dampaknya
terhadap masyarakat (sosial) dan lingkungan.
- Konsep
ESG (Environmental, Social, Governance): Kerangka kerja yang
digunakan oleh investor dan pelaku usaha global untuk mengukur
keberlanjutan dan dampak etis suatu investasi atau usaha.
- Environmental: Kebijakan
terhadap perubahan iklim, polusi, sumber daya alam.
- Social: Hubungan
dengan karyawan, komunitas, perlindungan data konsumen.
- Governance: Struktur
kepemimpinan, audit internal, hak-hak pemegang saham.
- Manfaat: Membangun brand
trust, loyalitas pelanggan, menarik investasi, dan memfuture-proof
bisnis dari regulasi yang semakin ketat.
3. Kompetensi Kunci di Era Disrupsi:
- Ethical
Leadership: Kemampuan untuk memimpin dengan berdasarkan
nilai-nilai dan prinsip etika.
- Systemic
Thinking: Kemampuan untuk melihat gambaran besar dan memahami
bagaimana bagian-bagian dalam suatu sistem (termasuk bisnis dan
masyarakat) saling berhubungan.
- Social
Consciousness: Kesadaran dan kepedulian terhadap isu-isu sosial
dan lingkungan di sekitar.
🛡️ D. Daya Tahan
(Resilience) dan Ketangguhan Mental
1. Memahami Resilience ala Wirausaha
- Resilience
bukan tentang tidak pernah jatuh, tetapi tentang kecepatan dan
kekuatan untuk bangkit dari kegagalan, adaptasi, dan terus
bergerak maju (Fail Forward).
- Kemampuan
untuk berfungsi di bawah tekanan dan ketidakpastian yang
tinggi.
2. Pilar Pembentuk Ketangguhan Mental
- Optimisme
Realistis: Percaya bahwa sukses mungkin dicapai, tetapi juga
realistis mengenai hambatan dan menyusun strategi untuknya.
- Regulasi
Emosi: Kemampuan untuk mengelola emosi negatif (frustrasi,
kecemasan, kekecewaan) dan tetap tenang dalam tekanan.
- Impulse
Control: Tidak mengambil keputusan gegabah berdasarkan emosi
sesaat.
- Analisis
Akar Masalah: Mampu menganalisis kegagalan untuk belajar, bukan
untuk menyalahkan.
3. Kompetensi Kunci di Era Disrupsi:
- Resilience: Daya
tahan itu sendiri sebagai sebuah kompetensi.
- Stress
Tolerance: Toleransi terhadap stres dan ambiguitas.
- Adaptability: (Kembali
ditekankan) Kemampuan beradaptasi adalah buah dari resilience.
📚 E. Studi Kasus
Integratif: Startup ESG di Bidang Teknologi Finansial (FinTech)
Latar Belakang: Sebuah startup FinTech (sebut
saja "WasteCoin") memiliki misi meningkatkan literasi keuangan dan
pengelolaan sampah. Aplikasi mereka memungkinkan用户 untuk melacak pengeluaran,
menabung, dan sekaligus "membayar" tagihan listrik/PDAM dengan
menukarkan sampah plastik yang telah dikumpulkan ke bank sampah mitra.
Analisis Berdasarkan Pokok Bahasan:
- Mindset: Pendiri
WasteCoin memiliki growth mindset dan opportunity-oriented.
Mereka melihat dua masalah (literasi keuangan & sampah plastik) dan
satu tren (digitalisasi) sebagai satu peluang bisnis yang terintegrasi.
- Motivasi: Motivasi
mereka kuat secara intrinsik (purpose: menyelesaikan
masalah sosial & lingkungan) dan didukung ekstrinsik (peluang
pasar ESG yang besar).
- Etika
& TJSL: Model bisnis mereka dibangun di atas prinsip ESG. Environmental (mengurangi
sampah), Social (edukasi keuangan, menciciptakan ekonomi
sirkular untuk pemulung), Governance (transparansi dalam
penghitungan nilai sampah).
- Resilience: Mereka
pasti menghadapi penolakan dari investor tradisional yang belum paham ESG,
tantangan teknis, dan edukasi pengguna. Ketangguhan mental untuk
terus berimprovisasi dan meyakinkan stakeholders adalah kunci.
🛠️ F. Aktivitas
Pembelajaran (Pengembangan)
1. Diskusi Kelompok: "Reverse Engineering a
Disruptor"
- Tugas: Pilih
satu perusahaan/startup yang dianggap disruptif (e.g., Ruangguru,
Traveloka, Sirclo, EcoBali).
- Analisis: Berdasarkan
keempat pokok bahasan, analisis dan presentasikan:
- Mindset
seperti apa yang dimiliki pendirinya?
- Motivasi
apa yang mungkin mendorong mereka?
- Bagaimana
mereka menerapkan etika dan TJSL/ESG?
- Tantangan
terberat apa yang pernah mereka hadapi dan bagaimana resilience mereka
diuji?
2. Self-Assessment: "My Resilience & Motivation
Map"
- Tugas: Isi
kuesioner singkat untuk menilai kekuatan motivation (intrinsik vs.
ekstrinsik) dan tingkat resilience diri sendiri.
- Refleksi: Berdasarkan
hasil, rancang 2 strategi personal untuk memperkuat motivasi intrinsik dan
2 strategi untuk melatih resilience.
3. Simulasi: "The Ethical Dilemma"
- Tugas: Dalam
kelompok, dapatkan skenario dilema etika dalam bisnis (contoh: dapatkan
investor besar dengan syarat mengkompromikan prinsip ESG vs. menolak dan
usaha terhambat).
- Diskusi: Diskusikan
pilihan dan argumentasi berdasarkan prinsip yang telah dipelajari.
4. Rancangan Action Plan: "My Disruption-Proof
Venture"
- Tugas: Rancang
konsep usaha sederhana yang memenuhi prinsip ESG.
- Komponen
Presentasi:
- Nama
Usaha dan Logo
- Deskripsi
Masalah & Solusi (Value Proposition)
- Analisis
Penerapan ESG
- Identifikasi
Motivasi Intrinsik di Balik Usaha
- Prediksi
1 Tantangan Terbesar dan Rencana Menghadapinya (Resilience Plan)
📖 G. Daftar Pustaka
(Tambahan)
- Buku:
- Dweck,
C. S. (2006). Mindset: The New Psychology of Success. Random
House.
- Sinek,
S. (2009). Start With Why. Portfolio.
- Duckworth,
A. (2016). Grit: The Power of Passion and Perseverance.
Scribner.
- Hoffman,
R., & Yeh, C. (2018). Blitzscaling: The Lightning-Fast Path
to Building Massively Valuable Companies. Currency.
- Jurnal:
- Baum,
J. R., & Locke, E. A. (2004). The relationship of entrepreneurial
traits, skill, and motivation to subsequent venture growth. Journal
of Applied Psychology.
- Shepherd,
D. A. (2003). Learning from business failure: Propositions of grief
recovery for the self-employed. Academy of Management Review.
- Journal
of Business Venturing (Artikel terkait Entrepreneurship dan
Disrupsi).
- Sumber
Online:
- World
Economic Forum Reports on Future of Jobs and Entrepreneurship.
- Harvard
Business Review (HBR) - Section on Resilience and ESG.
🔖 Hashtag Edukatif
#MindsetWirausaha #MotivasiIntrinsik #ESG #Resilience #KetangguhanMental
#WirausahaDisrupsi #SocialEntrepreneur #KewirausahaanBerkelanjutan #StartupESG
#AdaptasiDanBelajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.