Oleh
:
Talitha
Sabrina Riaguza (44223010005)
Fakultas
Ilmu Komunikasi, Program Studi Public Relations
Universitas
Mercu Buana
Pada 2024, Program UMKM Level Up dilaksanakan di 19
kota dan kabupaten di Pulau Jawa, Bali, dan Sumatra. Sementara itu, Program
Akselerasi Bisnis UMKM mencakup lima kawasan di Pulau Jawa dan Bali.
Kementerian Kominfo menargetkan pelaku UMKM di sektor makanan, minuman,
fashion, kerajinan tangan, dan kosmetik untuk bergabung dalam program ini. Dengan
program ini, Kementerian Kominfo optimistis, UMKM Indonesia akan semakin
berdaya secara digital, kuat, dan makin maju, sejalan dengan target pemerintah
untuk meningkatkan daya saing UMKM di era digital.
Salah satu contoh UMKM yang menjanjikan adalah
"Mutiara Cake" yang berlokasi di Desa Tlogomulyo, Jawa Tengah. Artikel
ini akan membahas studi kelayakan pendanaan untuk UMKM ini, dengan fokus pada
aspek-aspek yang mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan usaha.
Kata Kunci : Digitalisasi
bisnis, Tujuan Program, Indonesia menuju era emas 2045
PENDAHULUAN
"Mutiara Cake" adalah sebuah usaha mikro
yang bergerak di bidang pembuatan kue dan makanan ringan di Desa Tlogomulyo,
Jawa Tengah. Usaha ini didirikan oleh seorang ibu rumah tangga, Siti, yang memiliki
passion dalam membuat kue. menggunakan bahan-bahan berkualitas dan resep yang
unik, usaha ini telah berhasil menarik perhatian masyarakat lokal. Keberadaan
"Mutiara Cake" tidak hanya memberikan pilihan kuliner yang beragam,
tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi penduduk setempat.
Pasar kuliner di Desa Tlogomulyo menunjukkan potensi
yang besar. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap produk lokal dan
makanan berkualitas, "Mutiara Cake" memiliki peluang untuk memperluas
pangsa pasarnya. Analisis kompetitor menunjukkan bahwa meskipun terdapat
beberapa usaha serupa, "Mutiara Cake" memiliki keunggulan dalam hal
kualitas produk dan pelayanan yang ramah. Namun, untuk meningkatkan kapasitas
produksi dan memperluas jangkauan pasar, Siti memerlukan pendanaan tambahan.
Studi kelayakan ini bertujuan untuk menilai potensi pendanaan bagi Mutiara Cake dengan mempertimbangkan aspek-aspek berikut:
1. Analisis Pasar
Siti melakukan riset pasar untuk memahami permintaan kue di daerahnya. Dia menemukan bahwa ada tren meningkatnya permintaan untuk kue ulang tahun dan kue kering, terutama menjelang hari raya dan acara spesial. Dengan populasi yang terus berkembang di desa tersebut, Siti yakin bahwa ada peluang besar untuk meningkatkan penjualan.
2. Rencana Bisnis
Siti menyusun rencana bisnis seperti. Deskripsi Produk, Mutiara Cake menawarkan berbagai jenis kue, termasuk kue ulang tahun, kue kering, dan snack. Lalu strategi pemasaran, menggunakan media sosial untuk mempromosikan produk dan menawarkan diskon untuk pembelian pertama. Dan target pasar, untuk keluarga, acara pernikahan, dan perusahaan yang membutuhkan katering untuk acara.
3. Proyeksi Keuangan
Siti membuat proyeksi keuangan untuk tiga tahun ke depan. Dia memperkirakan bahwa dengan tambahan modal, pendapatan dapat meningkat dari Rp 50 juta per tahun menjadi Rp 100 juta dalam dua tahun. Biaya operasional juga dihitung, termasuk bahan baku, sewa tempat, dan gaji karyawan. Dengan margin keuntungan yang diharapkan sekitar 30%, Siti yakin bahwa usaha ini akan menguntungkan.
4. Alternatif Pendanaan
Siti mempertimbangkan beberapa opsi untuk mendapatkan
pendanaan seperti pinjaman bank meskipun bank menawarkan pinjaman, Siti
khawatir tentang bunga yang tinggi dan persyaratan jaminan yang sulit dipenuhi.Dan
program pemerintah, Dia mencari informasi tentang program pendanaan dari
pemerintah yang mendukung UMKM, seperti hibah modal usaha.
PERMASALAHAN
Meskipun "Mutiara Cake" memiliki potensi yang besar dalam sektor kuliner, terdapat beberapa permasalahan yang perlu diidentifikasi dan diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan usaha. Beberapa permasalahan utama yang dihadapi:
- Kurangnya Pengetahuan Keuangan: Siti tidak memiliki latar belakang keuangan yang kuat, sehingga kesulitan dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai.
- Persaingan: Banyak usaha sejenis yang juga menawarkan produk kue, sehingga Siti perlu menemukan cara untuk membedakan produknya.
- Akses ke Teknologi: Siti belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi untuk pemasaran dan penjualan, yang dapat membatasi jangkauan pasarnya.
- Kurangnya Dukungan dari Pemerintah: Meskipun ada kebijakan untuk mendukung pengembangan UMKM, sering kali dukungan tersebut tidak sampai ke tingkat lokal. "Mutiara Cake" mungkin mengalami kesulitan dalam mengakses program pelatihan, bantuan teknis, atau insentif yang ditawarkan oleh pemerintah.
- Kualitas dan Standarisasi Produk Menjaga konsistensi kualitas produk adalah tantangan yang sering dihadapi oleh UMKM. Jika "Mutiara Cake" tidak dapat mempertahankan standar kualitas yang tinggi, pelanggan mungkin beralih ke produk dari kompetitor yang lebih terpercaya. Kualitas yang tidak konsisten dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk variasi dalam bahan baku, proses produksi yang tidak terstandarisasi, atau kurangnya pelatihan bagi karyawan.
PEMBAHASAN
Dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada, "Mutiara Cake" perlu melakukan analisis mendalam terhadap permasalahan yang dihadapi dan merumuskan strategi untuk mengatasinya. Berikut adalah pembahasan mengenai permasalahan yang telah diidentifikasi:
- Pelatihan Keuangan: Mengikuti pelatihan tentang manajemen keuangan dan penyusunan laporan keuangan untuk meningkatkan pemahaman Siti. Selain itu, menjalin kerjasama dengan investor lokal yang tertarik pada usaha kuliner juga bisa menjadi alternatif. Penyusunan proposal bisnis yang baik akan sangat membantu dalam menarik perhatian calon investor.
- Pemasaran Digital: Memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Bekerja sama dengan penyedia bahan baku lokal untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk. Untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan, "Mutiara Cake" perlu melakukan penelitian pasar secara berkala dan menyesuaikan produksi berdasarkan tren dan kebutuhan konsumen. Mengembangkan produk musiman atau edisi terbatas dapat menarik perhatian pelanggan di waktu-waktu tertentu. Selain itu, menciptakan program loyalitas atau diskon untuk pelanggan setia dapat membantu menjaga permintaan yang stabil.
- Mengajukan Hibah: Mencari informasi lebih lanjut tentang program hibah dari pemerintah yang dapat membantu pendanaan tanpa harus mengembalikan modal.
- Jika kurangnya dukungan dari pemerintah"Mutiara Cake" perlu secara aktif mencari informasi tentang program-program pemerintah yang dapat mendukung UMKM. Mengikuti seminar atau workshop yang diselenggarakan oleh pemerintah atau lembaga terkait juga penting untuk memperluas jaringan dan mendapatkan informasi terkini. Selain itu, membentuk asosiasi UMKM lokal bisa menjadi langkah strategis untuk bersinergi dalam mendapatkan dukungan yang lebih kuat.
- Menjaga konsistensi kualitas produk dapat dicapai dengan menyusun standard operating procedures (SOP) untuk setiap tahap produksi. Pelatihan karyawan tentang pentingnya kualitas dan pengawasan yang ketat selama proses produksi akan membantu memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan. Selain itu, melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala untuk mendapatkan umpan balik akan membantu "Mutiara Cake" untuk terus meningkatkan kualitas.
KESIMPULAN
Studi kelayakan pendanaan untuk UMKM "Mutiara
Cake" di Desa Tlogomulyo menunjukkan bahwa meskipun usaha ini memiliki
potensi yang besar dalam sektor kuliner, terdapat berbagai tantangan yang perlu
diatasi untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan. Permasalahan seperti
kurangnya pengetahuan keuangan, persaingan yang ketat, akses terbatas ke
teknologi, kurangnya dukungan dari pemerintah, dan tantangan dalam menjaga
kualitas produk menjadi faktor yang dapat menghambat perkembangan usaha. Namun,
dengan strategi yang tepat, seperti pelatihan keuangan, pemanfaatan pemasaran
digital, pengajuan hibah, dan pengembangan SOP untuk kualitas produk,
"Mutiara Cake" dapat meningkatkan daya saing dan memperluas pangsa
pasarnya.
SARAN
Pelatihan dan Pendidikan, Siti sebaiknya mengikuti
pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran digital untuk meningkatkan keterampilan
dan pengetahuan dalam mengelola usaha. Ini akan membantu dalam penyusunan
laporan keuangan yang lebih baik dan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Pemasaran Digital, Memanfaatkan media sosial dan
platform e-commerce untuk memperluas jangkauan pasar. Siti dapat membuat konten
menarik yang menampilkan produk dan proses pembuatan kue, serta menawarkan
promosi untuk menarik pelanggan baru.
Kerjasama dengan Pihak Lain, Membangun kemitraan
dengan penyedia bahan baku lokal dan pelaku UMKM lainnya dapat membantu
mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas produk. Kolaborasi ini juga dapat
memperluas jaringan dan meningkatkan visibilitas usaha.
DAFTAR PUSTAKA
- Waluyo, D. 2024. UMKM Indonesia Makin Kuat: Program Level Up 2024 Siap Dorong Digitalisasi Bisnis
- Astiwara, R, E. 2019. IMPLEMENTASI BAURAN PEMASARAN PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH MUTIARA CAKE ( Studi kasus pada UMKM “Mutiara Cake” di Desa Tlogomulyo Kec.Gubug Kabupaten Grobogan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar